Wednesday, May 29, 2013

DEFINISI DAN ARTI KEBENARAN


DEFINISI KEBENARAN
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran, beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman  atau secara empiris .Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional agar kejadian-kejadian yang ada di dunia itu dapat dimengerti.
Struktur pengetahuan manusia menunjukkan tingkatan-tingkatan dalam hal menangkap kebenaran . Setiap tingkat pengetahuan dalam struktur tersebut menunjukkan tingkat kebenaran yang berbeda. Tingkat pengetahuan yang dianggap lebih tinggi adalah pengetahuan rasional dan intuitif .Sedangkan tingkatan  yang dianggap lebih rendah dalam menangkap kebenaran adalah pengetahuan indera dan naluri karena tidak terstruktur dan pada umumnya kabur. Oleh sebab itu pengetahuan harus dilengkapi dengan pengetahuan yang lebih tinggi.
Proses pencarian kebenaran tentu bukan hal yang mudah dan dapat dikatakan merupakan proses yang sangat melelahkan, bahkan bukan tidak mungkin akan mendatangkan keputusasaan .Manusia yang pada dasarnya adalah makhluk yang selalu bertanya dan selalu merasa ingin tahu pada akhirnya memutuskan untuk tetap selalu mencari kebenaran, tidak peduli betapa keputusasaan telah mengepungnya  dari berbagai sudut penjuru. Tujuan akhirnya adalah kebenaran harus ditemukan.
Dan akibat dari keputusasaan itu, pada akhirnya manusia mulai berani berspekulasi tentang kebenaran dan mulai mengurai definisi-definisi tentang kebenaran.”Inilah kebenaran.
Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu
Kebenaran yang diperoleh secara mendalam berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, koheren.

ARTI KEBENARAN
Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya. Secara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai kebenaran. Problematik mengenai kebenaran merupakan masalah yang mengacu pada tumbuh dan berkembangnya ilmu filsafat.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh Purwadarminta), ditemukan arti kebenaran, yaitu :
1.         Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya).
2.         Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul demikian halnya).
3.         Kejujuran, ketulusan hati.
4.         Selalu izin, perkenanan.
5.         Jalan kebetulan.
Sebenarnya, arti secara verbal kebenaran menurut Aristoteles sudah cukup tepat. Aristoteles mendefinisikan kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya. Kebenaran terletak pada kesesuaian antara subyek dan obyek yaitu apa yang diketahui subyek dan realitas sebagaimana adanya.
Namun definisi tersebut masih mengandung sesuatu yang tetap bisa mengundang perdebatan demi perdebatan, karena definisi kenyataan masih kabur jika pendifinisan kenyataan tersebut juga belum mutlak. Jadi definisi ini bisa berjalan jika obyeknya telah digariskan definisinya (dalam konteks ini adalah baik-buruk) untuk diterima secara mutlak oleh subyek. Artinya subyek dan obyeknya harus mempunyai sumber yang sama.

Kebenaran Itu Asalnya Hanya Satu Sumber
Kebenaran hanya berasal dari Allah, Tuhan semesta alam. Jika kebenaran bukan berasal dari sang Kholik yang merupakan sumber dari kebenaran, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah kebenaran yang palsu dan menyesatkan.
Kebenaran dapat dibagi dalam tiga jenis menurut telaah dalam filsafat ilmu, yaitu:
1.      Kebenaran Epistemologikal, adalah kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia
2.      Kebenaran Ontologikal, adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada maupun diadakan
3.      Kebenaran Semantikal, adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa.
By: Siti Muchlisah
FKIP UNIM
Mojokerto

No comments:

Post a Comment