PENCEMARAN LINGKUNGAN
Abstrac
Sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah 20 tahun atau
lebih. Pencemaran dalam jangka panjang berbeda dengan yang terjadi dengan
pencemaran dalam waktu singkat. Pencemaran dalam waktu lama yaitu berkenaan
dengan sumber pencemaran yang bertumpuk sedikit demi sedikit. Dampak yang
terjadi awalnya tidak kelihatan, akan tetapi berjalannya waktu pencemaran dalam
jangka panjang akan terlihat nyata dengan bermacam akibat yang akan
ditimbulkan.
Sebagian lingkungan akan mengalami perubahan kehidupan, yang merupakan tempat kelangsungan hidup yang alami bagi
tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan yang semula dapat tumbuh subur tiba-tiba
menjadi layu dan mati, kemudian tumbuhan tersebut akan diganti dengan tumbuhan
lain. Begitu pula dengan hewan yang semula dapat beranak pinak banyak beberapa
bulan atau tahun kemudian akan menjadi langka, dikarenakan mati atau bahkan berpindah
tempat.
Manusia akan terganggu kondisi
kesehatannya, hal ini juga menunjukkan perubahan; seperti halnya bermunculan penyakit
baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi air, udara, dan tanah mengalami perubahan
yang cukup drastis.
Didaerah yang banyak terdapat
perindustrian seperti daerah ngoro, akan terlihat jelas bahan pencemaran yaitu berupa
limbah industri yang dapat memberikan dampak serius bahkan mengancam unsur-unsur
lingkungan. Jarak yang dapat terjangkau pencemaran dalam waktu pendek maupun
panjang itu tergantung pada sifat limbah, jenis, banyaknya limbah, seringnya
dan lamanya limbah berada.
Pendahuluan
Di suatu fihak manusia telah menikmati
sumbangan teknologi yang telah berhasil menunjang kehidupannya, di pihak lain
manusia telah pula mengalami akibatnya. Akibat tersebut bersama-sama dengan
adanya peledakan penduduk telah menimbulkan krisis lingkungan manusia. Salah
satu bentuknya ialah timbulnya pencemaran lingkungan manusia (polusi) dengan
berbagai akibat.
Akibat dari krisis lingkungan jelas
tampak berpengaruh pada kesehatan manusia. Penyebab pencemaran (pollutant) masuk
kedalam tubuh kita melalui udara yang kita hirup, makanan yang kita makan
sehari-hari dan suara yang kita dengar. Semua polusi tersebut jelas mempunyai
pengaruh langsung kepada kehidupan manusia. Di samping itu terus berpengaruh
yang tidak langsung, yaitu pengaruh terhadap ekosistem yang sangat kompleks.
Pollutan dapat digolongkan kedalam dua golongan. Yang bersifat kuantitatif (quantitative
pollutant) dan yang bersifat kualitatif (qualitative pollutant).
Subtansi yang secara alamiah terdapat
di dalam lingkungan, tetapi jumlahnya menjadi meningkat, oleh karena itu adanya
kegiatan manusia dinamakan pollutant yang bersifat kuantitatif. Sedangkan
sentesis yang dihasilkan oleh adanya kegiatan hidup manusia kita sebut pollutan
yang bersifat kualitatif. Contoh yang pertama ialah: di alam kini sudah
terdapat berbagai unsur seperti karbon, nitrogen, dan fosfor dalam siklus yang
berlangsung terus-menerus. Tetapi karna kegiatan manusia, unsur tersebut
menjadi bertambah sehingga kemungkinan besar siklusnya pun akan terganggu.
Contoh yang kedua ialah: adanya subtansi sintesis buatan manusia, seperti
pestisida, detergen dan lain-lain yang masuk ke dalam lingkungan hidup manusia.
MACAM-MACAM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
A.
Pencemaran Udara
Pada
saat ini masalah pencemaran udara telah menimbulkan kekhawatiran banyak
penduduk terutama yang tinggal di kota besar dan daerah perindustrian, bahkan
ahli meteorologi mengatakan bahwa polusi udara tidak hanya meliputi kota besar
saja tetapi polusi udara telah meliputi ke seluruh atmosfer Bumi. Lapisan
oksigen tipis yang menyelimuti permukaan Bumi mulai rusak adanya polusi udara.
Polusi udara menjadi penyebab logam cepat berkarat dan menyebabkan kerugian
besar pada panen hasil pertaniaan.
Pencemaran
udara berdampak buruk bagi kehidupan, karena udara merupakan salah satu
komponen terpenting di bumi. Seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi
membutuhkan udara untuk kelangsungan hidupnya. Kandungan udara terdiri atas
oksigen, nitrogen, uap air, karbon dioksida dan gas-gas lain yang berguna untuk
kelangsungan makhluk hidup di bumi.
Seiring
perkembangan zaman dan pesatnya pembangunan di muka bumi, komposisi udara di
bumi sudah mulai tercemar. Pencemaran udara terjadi karena banyaknya
pembangunan dan perkembangan zaman yang tidak memperhatikan aspek lingkungan
seperti air, udara, dan tanah.
Pencemran
udara adalah perubahan keadaan udara karena pengaruh zat kimia atau biologi
dalam jumlah yang banyak di atmosfer. Pencemaran udara dapat membahayakan
kesehatan seluruh makhluk hidup di bumi. Selain itu pencemaran udara dapat
mengganggu estetika dan kenyamanan serta
merusak properti.
Pencemaran
udara terjadi dari sumber alami ataupun disebabkan ulah manusia yang tidak
memperhatikan keseimbangan ekosistem di sekitarnya dalam melakukan pembangunan.
Pencemaran udara meliputi beberapa gangguan fisik, seperti polusi, panas,
radiasi, polusi cahaya, dan polusi suara. Sifat alami yang dimiliki udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat lokal, regional, ataupun
global.
Sumber
pencemaran udara dibedakan menjadi dua yaitu: pencemaran primer dan pencemaran
sekunder. Pencemaran primer merupakan subtansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Seperti karbon dioksida, zat ini
merupakan hasil pembakaran. Sedangkan pencemaran sekunder adalah pencemaran
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer menipiskan
lapisan ozon. Akhir-akhir ini, timbul keprihatinan akibat efek dari emisi
polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan global warming.
Sedangkan
Sumber pencemaran udara yang alami adalah meletusnya gunung merapi dan
kebakaran hutan. Zat-zat pencemaran udara meliputi karbon monoksida, oksigen
nitrogen, oksigen sulfur, CFC, hidrokarbon, Ozon, Volatile organic compound
serta partikulat.
Pencemaran
udara memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan makhluk hidup, khususnya
manusia. Udara yang tercemar berupa belerang dioksida menimbulkan penyakit pada
saluran pernapasan. Cara kerja belerang dioksida yaitu udara akan masuk kedalam
tubuh melalui sistem pernapasan. Dari sistem pernpasan, zat udara yang telah
terhirup akan dibawa menuju paru-pru. Dari paru-pru, zat pencemar diserap oleh
sistem peredaran darah dan menyebar keseluruh tubuh. Masalah kesehatan yang
sering muncul akibat pencemaran udara adalah ISPA (Infeksi Saliran Pernapasan
Akut). Penyakit yang termasuk dalam kategori ISPA antara lain asma, bronchitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
Selain
itu tanaman pun juga merasakan dampak dair pencemaran udara. Tanaman yang
tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran yang tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan terserang penyakit, selain itu pencemaran udara dapt
menghambat terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan.
Pencemaran
udarapun dapat merusak lapisan ozon yang merupakan lapisan pelindung bumi dari
radiasi sinar ultraviolet. Pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi CFC akan
mengakibatkan pembentukan lubang-lubang pada ozon. Rusaknya lapisan ozon akan
mengakibatkan sinar ultraviolet akan langsung masuk ke bumi tanpa mengalami
penyaringan oleh lapisan ozon.
Karbon
monoksida dapat menyebabkan pekerjaan darah (butir darah putih) atau hemoglobin
terganggu. Fungsi hemoglobin yang ada pada butir darah merah untuk mengikat
oksigen dan mengedarkannya keseluruh tubuh menjadi terganggu karena terikatnya
CO pada hemoglobin. Akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan oksigen yang
sangat vital, sehingga jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras lagi
untuk memberikan oksigen. Pengaruh ini cukup terasa akibatnya bagi penyakit
jantung dan paru-paru.
Jika
seorang tinggal pada suatu tempat dengan mengandung 80 perjuta bagian CO
kapasitas sistem peredaran darah untuk mengikat oksigen akan berkurang +
50 %. Hal ini sama halnya yang terjadi bila seorang kehilangan darah sebanyak
0,57 liter. Gejala seperti pusing, daya penglihatan kurang, sakit perut dan
menurunnya koordinasi otot banyak dialami para pengemudi kendaraan bermotor.
Apabila seseorang sering mengalami keadaan seperti itu, maka akibat selanjutnya
dapat timbul keadaan tidak sadarkan diri dan bahkan kemudian pada akhirnya
meninggal. Gas nitrogen oksigen mempunyai pengaruh sama seperti gas karbon
monooksida yaitu mempengaruhi kemampuan dalam mengikat dan mengangkut oksigen.
Pencemaran
udara jenis ini juga akan mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan pada
orang dewasa. Zat tersebut bisa mengurangi jumlah dan fungsi sperma sehingga
berakibat kemandulan. Timbalpun dapat mengganggu fungsi jantung, ginjal,
penyebab stroke, dan penyebab kangker.
Pada
ibu hamil, resiko tinggi mungkin saja terjadi jika kadar timbal dalam darahnya
di atas batas normal. Timbal tersebut akan mengalir menuju janin sehingga
menghambat perkembangan otak. Bahkan si ibu akan mengalami keguguran. Sebagai
informasi tambahan, kadar timbal yang tinggi dalam darah pada awalnya tidak
akan menunjukkan gejala penyakit dan baru muncul dalam jangka panjang.
Malapetaka
terbesar telah pernah terjadi di beberapa kota terbesar di dunia. Di Genewa,
Pensylvania, yang terletak pada lembah dengan tebing yang curam pada tahun 1948
telah terjadi malapetaka yang menyebabkan matinya 15 orang pria dan 5 orang
wanita serta 6000 orang menderita sakit saluran pernafasan. Peristiwa yang
terjadi disebabkan asap dari industri di kota tersebut bersama dengan kabut
terhalang untuk keluar lembah oleh adanya lapisan udara panas yang meliputi
kota tersebut.
Peristiwa
yang sama juga pernah terjadi di London pada tahun 1952, yang menimbulkan
kematian sebanyak 4000 orang, di Belgia tahun 1930 dan Meksiko pada tahun 1950.
Pengendalian
Penyakit yang Terbawa Oleh Udara
Mikrorganisme yang ditularkan melalui udara
atau sekresi pernapasan tidak dapat dikendalikan secara efektif pada sumbernya.
Semua orang sehat membawa bakteri patogen yang potensial dalam saluran
pernapasan atas. Pada banyak hal patogen yang potensial adalah oportunis, akan
tetapi pada keadaan tertentu mikroorganisme ini membawa masalah serius. Dua
pendekatan yang berbeda telah digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit
melalui udara yakni imunisasi dan pengubahan kandungan jasad penyebab infeksi
di udara dengan penyaringan, sterilisasi atau pengenceran.
S Imunisasi
Imunisasi seperti
imunisasi massal sangat efektif untuk mengurangi kejadian penyakit seperti
batuk rejen, difteri, polio dan gabag serta beberapa infeksi yang terbatas.
Tujuan dari imunisasi pada penduduk adalh memberikan kekebalan.
S Teknik Disinfeksi Udara
Langkah pengendalian
harus diarahkan pada pemastian udara atmosfer yang aman bahkan tanpa dapat
menimbulkan infeksi. Contoh pengendalian infeksi udara yang paling keetat
adalah di ruang bedah rumah sakit, akan tetapi meskipun semua pencegahan sudah
diambil seperti penggantian pakaian dan sepatu, menyikat, memakai penutup
hidung, infeksi masih juga dapat terjadi sebagai akibat kontaminasi yang
terbawa udara. Sebaliknya, pencegahan penyebaran penyakit yang sederhana pada
penyebaran penyakit meningitis pada pasukan tentara hanya dengan menyusun
tempat tidur di asrama disusun terbalik antara kepala dan kaki dapat menghambat
penyebaran penyakit tersebut.
Teknik pengendalian udara yang lain, dengan
mengurangi jumlah organisme di udara dengan pengenceran. Secara ideal, hal ini
dapat terlaksana dengan penggantian udara dalam ruangan dengan udara luar
secara terus menerus, tetapi hal ini sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, dari
segi praktis kita memutar ulang udara dalam ruangan dan membuang atau
membinasakan mikrobe yang ada pada inti tetesan
Penyaringan
udara yang diputar ulang merupakan cara yang baik dalam disinfeksi udara.
Penyaringan udara standar akan membuang kurang dari 39 % partikel kecil yang
terhirup. Oleh karena itu, untuk disinfeksi harus menggunakan penyaring yang
sangat halus untuk membuang partikel berdiameter 1-3 mm. Untuk mengalirkan udara melalui penyaring
tersebut memerlukan sistem ventilasi yang kompleks ditambah penggunaan energi
yang besar.
Metode lain
dalam pengendalian udara dengan menggunakan sinar ultra violet. Ada dua teknik
utama dalam penerapan sinar ultra violet, yakni penyinaran udara atas dan
penyinaran saluran. Penyinaran udara atas dengan menggunakan peralatan dinding
yang dipasang paling rendah 7 kali di atas lantai. Walaupun alat tersebut mengarahkan sinar ultra violet ke
arah langit-langit, udara terdisinfeksi bagian atas ruangan. Alat semacam ini
efektif untuk membinasakan virus dan bakteri.
Penyinaran udara
yang diputar ulang dengan memasang lampu UV dalam saluran ventilasi adalah juga
cara yang paling efektif untuk disinfeksi udara. Tetapi metode disinfeksi ini
tidak efektif dalam ruangan yang berbeda-beda, karena konsentrasi inti tetesan
berbeda-beda pada ruangan yang berbeda. Bagaimanapun juga metode ini sangat
efektif untuk mencegah penyebaran mikrobe dari ruang ke ruangan yang lain.
Cara
penanggulangan pencemaran udara sebagi berikut:
1. Perlu
dibatasi bahan bakar yang menghasilkan CO.
2. Menerapkan
program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
3. Memilih
lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang
produktif.
4. Gas-gas
buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.
B.
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
Cara pencegahan dan penaggulangan
pencemaran tanah sebagai berikut:
1.
Sebelum dibuang ke tanah senyawa
sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dibakar.
2.
Untuk bahan-bahan yang dapt didaur
ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang.
3.
Membuang sampah pada tempatnya.
4.
Pemakaian pestisida sesuai dengan
dosis yang telah ditentukan.
5.
Penggunaan pupuk anorganik secara
tidak berlebihan pada tanaman.
Penanganan Pencemaran Tanah
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi),
dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
©
Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
©
Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
©
Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat
berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan
langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebaginya.
C. Pencemaran Air
Pencemaran
air terjadi sejak lama dan telah kita ketahui bersama, baik dilaut, sungai,
danau bahkan parit disekitar rumah kita.
Air yang berwarna coklat bahkan hitam seolah sudah menjadi pemandangan yang
biasa dan dapat kita lihat sehari-hari.
Air
bermanfaat sebagai sarana wisata atau
rekreasi, irigrasi atau pengairan, PLTA (pembangkit listri tenaga air),
pemenuhan kebutuhan primer manusia, manjaga kelangsungan hidup manusia sebab
manusia akan mati jika tidak ada air, untuk kebutuhan rumah tangga, dan
kebutuhan industri dan ekonomi.
1. Sumber Pencemaran Air
Berbagai jenis pencemar dapat memasuki badan
air dan ditinjau dari sumber pencemarannya dibedakan menjadi:
1) Sumber
Domestik
2) Sumber
Non Domestik
2. Pentingnya Sanitasi Lingkungan
Tingginya jumlah
penyakit di suatu daerah menandakan bahwa masih banyak terjadi pencemaran air
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Misalnya kolera di Inggris terjadi
melalui air pompa, di Indonesia wabah kolera Eltor juga ditularkan melalui air.
Penyakit lainnya seperti tifoit, disentri basiler dan disentri amuba dapat juga
ditularkan lewat air yang kurang bersih.
Demam tifot atau
tifus abdominalis sebagai penyakit yang tersebar luas di seluruh dunia terutama
di daerah tropik hingga kini masih meerupakan masalah epidemiologik yang belum
terpecahkan. Di Maxico. India, Vietnam. Vilipina dan Indonesia masih merupakan
problem kesehatan yang penting.
Kekurangan
keberhasilan dalam menurunkan kejadian penyakit demam tifoit adalah perilaku
dan kebiasaan hidup. Di samping itu, faktor higiene dan sanitasi yang kurang
baik dan kurang dipahami oleh masyarakat, juga faktor kebiasaan buruk dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya “Kebudayaan Kali” seperti mandi, cuci, kumur, dan lain
sebagainya di dekat kali yang mengalir di tempat dekat tinggalnya. Penyakit
berak oleh E.coli yang merupakan penyebab kematian pada bayi. Frekuensi
infeksi pada bayi yang dilahirkan di daerah padat dan kurang higiene. Hal ini
berhubungan dengan sanitasi yang umumnya sangat buruk.
3. Penyebab, Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran
Air
Pencemaran
air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari-hari yang dapat mengakibatkan
adanya perunahan pada air. Pencemaran air terjadi di sungai, laut, danau dan
air bawah tanah.
Tingkat
pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang kesungai dan
juga tumpahan minyak dilautan. Pencemaran di sungai dan dilautan ini telah
menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati. Untuk sungai,
pembuangan limbah industri atau pabrik telah merusak habitat sungai sepanjang
10 km.
Tidak
hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air bawah
tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tersebut. Pengeboran
air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai sering kali mendapatkan
air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau bahkan berlendir. Dan bila
dipaksakan untuk keperlian sehari-hari akan mengakibatkan penyakit dan
gatal-gatal pada kulit.
Selain
limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peran yang besar dalam
pencemaran air. Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2 golongan yaitu:
limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapt
diuraikan oleh bakteri seperti limbah sisa sayuran, buah dan daun-daunan.
Sedangkan limbah anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri seperti kaca,
karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit.
Limbah
pestisida memiliki aktifitas jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran
air keluar dari areal pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran
seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif
tidak larut dalam air. Tetapi relatif mudah larut dan konsentrasinya cenderung
meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh makhluk hidup yang disebut Biologikal
Amplifikation, sehingga apabila masuk kedalam mata rantai makanan
konsentrasinya makin tinggi dan tertinggi adalh konsumen puncak. Cara
pencegahan dan penaggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
ü Cara
pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
ü Sisa
air buangan pabrik dietralkan lebih dahulu sebelum dibuang kesungai.
ü Pembuangan
air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemikiman penduduk.
ü Setiap
rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
Upaya
yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran air adalah:
1) Hindari
membuang sampah ke dalam sungai atau
parit. Jika perlu memanfaatkan limbah anorganik untuk bisnis home industry.
2) Untuk
limbah laundry, gunakan teknologi penyaringan air Grey water .
3) Membuat
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik.
4) Untuk
rumah tangga, jika terpaksa menggunakan air untuk keperluan sehari-hari,
sebaiknya air sungai disaring terlebih dahulu.
Tndakan
untuk mencegah kerusakan yang lebih parah akibat pencemaran air seharusnya
dilakukan sejak dini, demi masa depan yang baik.
D. Pencemaran Suara
Selama tahun
1968 dan 1969 telah tercatat bahwa orang yang masuk rumah sakit jiwa di London
lebih banyak dari daerah dekat lapangan terbang Hethrow dibandingkan dengan
daerah lainnya yang kurang terganggu oleh suara bising pesawat terbang. Akibat
dari polusi suara ini menjadi semakin mencemaskan lagi setelah diketahui adanya
beberapa pemuda yang mulai kehilangan daya pendengarannya yang disebabkan musik
rock di Amerika Serikat.
Pada saat ini
kehidupan di kota, terutama di kota besar dan didaerah industri terancam karena
adanya berbagai jenis polusi. Hal ini disebabkan akibat adanya kemajuan
teknologi yang pesat pada abad 20 ini. Kemajuan teknologi di satu sisi
menguntungkan, tapi di sisi lain mempunyai efek negatif.
Ada
beberapa efek samping akibat pencemaran suara seperti stres, gila, perbahan
denyut nadi, tekanan darah berubah, gangguan fungsi jantung, dan kontraksi
perut.
Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Pada dasarnya ada
tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan,
yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya
pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya
adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan
lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal
11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan
proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara
ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah
limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara
ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya
lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat
dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.
Perubahan Terhadap
Lingkungan
Perubahan
lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti
letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan
yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat
bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat
negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Pengaruh
yang lainnya, dengan pembukaan hutan akan menyebabkan perubahan dalam daur
hidrologi. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung
masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya
pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan
aliran air di permukaan tanah menjadi besar.
Adanya
aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur. Hilangnya
kesuburan tanah akan mengurangi populasi cacing tanah yang berperan membantu
menyuburkan tanah. Kurangnya resapan air di dalam tanah akan menyebabkan
kekeringan di musim kemarau. Dengan penebangan pohon, menyebabkan dasar hutan
lebih banyak menerima cahaya matahari dan suhu akan naik, yang dapat
menyebabkan lebih cepatnya penguraian sampah organik sebagai sumber zat hara
tanah. Penguraian sampah organik di tanah secara drastis akan mengganggu daur
nitrogen. Selain penebangan hutan, penggunaan pestisida maupun pupuk yang
berlebihan juga akan menyebabkan perubahan lingkungan. Pemasukan limbah,
seperti pupuk anorganik pada perairan akan menyebabkan bertambahnya zat hara
yang lebih besar dibandingkan dengan yang dapat diserap pada daur biologi dalam
proses penguraian dan fotosintesis. Zat hara yang kaya akan merangsang
pertumbuhan fitoplankton terutama ganggang biru yang semuanya tidak dapat
dikonsumsi oleh zooplankton.
Selain
itu, populasi fitoplankton yang sangat banyak pada permukaan air akan
menghalangi cahaya matahari menembus perairan bagian bawah yang dapat
menyebabkan kerugian bagi berbagai organisme, sehingga menyebabkan kematian.
Penggunaan pestisida dan herbisida yang bermanfaat untuk membasmi gulma dan
hama dalam jangka panjang secara langsung maupun tidak langsung akan
membahayakan ekosistem. Penggunaan pestisida juga dapat menyebabkan kematian
hewan-hewan invertebrata maupun vertebrata. Pengembalian lingkungan yang sudah
berubah merupakan pekerjaan yang sulit dan memerlukan biaya yang besar serta
waktu yang panjang. Untuk itu perlu dijaga agar kerusakan lingkungan tidak
terjadi.
Parameter Pencemaran Dalam Lingkungan
Untuk
mengetahui apakah suatu lingkungan tercemar atau tidak, atau untuk mengetahui
seberapa besar kadar pencemaran dalam lingkungan dapat dilihat dari parameter
sebagai berikut:
1.
Parameter
Kimia
Parameter
ini meliputi kandungan karbon dioksida, tingkat keasaman, dan kadar logam-logam
berat dalam lingkungan tersebut.
2.
Parameter
Biokimia
Parameter
biokimia dapat dilihat dari BOD (Biologycal Oxygen Demand) atau kebutuhan
oksigen secara biologis.
3.
Parameter
Fisik
Dilihat
dari suhu, warna, rasa, bau, dan juga radioaktivitas pada lokasi tersebut.
4.
Parameter
Biologi
Parameter
biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme dalam wilayah tersebut.
Jenis-jenis
Limbah dan Pemanfaatan Limbah
Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga semakin
meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Limbah
yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dulu dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem.
Secara
biologis, limbah dapat dibagi menjadi:
1. Limbah yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah jenis ini
adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang
dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh
manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan
ranting.
2.
Limbah yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)
Adalah limbah yang
tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan limbah jenis
ini di alam sangat membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan
plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya
untuk dapat menanggulangi hal tersebut.
Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara,
yaitu dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat dan
tanpa daur ulang.
1. Melalui Daur Ulang
Baik
limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup) maupun sampah anorganik
(dari bahan-bahan tak hidup atau bahan sintetis) dapat dimanfaatkan menjadi
suatu produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Limbah-limbah organik
seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang berasal dari tumbuhan dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanaman. Limbah kertas juga dapat didaur ulang menjadi kertas baru. Limbah
pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi
makanan yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan. Limbah-limbah
anorganik, contohnya besi, aluminium, botol kaca, dan plastik dapat didaur
ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua dan aluminium dapat dilebur
dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi besi baja dan aluminium yang baru.
Limbah-limbah plastik juga dapat dilebur dijadikan peralatan rumah tangga dan
peralatan lain dari plastik.
2. Tanpa Daur Ulang
Selain
melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa daur ulang.
Contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dijadikan perabot ( meja,
kursi, dan pot ), serbuk gergaji sebagai media\ penanaman jamur, botol, dan
kaleng yang dapat digunakan untuk pot.
Simpulan
Berdasarkan kajian dan pembahasan
tersebut diatas, dimana persoalan pecemaran terhadap lingkungan sering kali muncul seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi. Berangkat dari uraian tersebut, maka
ada beberapa hal yang dapat disimpulkan:
Udara merupakan zat yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Udara sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Udara selain mempunyai manfaat juga mempunyai dampak buruk bagi kehidupan
manusia. Seiring perkembangan zaman dan pesatnya pembangunan di bumi, maka udara
mulai tercemar. Pencemaran udara disebabkan oleh ulang manusia yang tidak
mempertimbangkan ekosistem yang ada disekitarnya. Sumber pencemaran udara ada
dua yaitu pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Sumber pencemaran udara
yang di sebabkan ulah manusia meliputi transportasi, industri, pembangkit
listrik, pembakaran dan lain sebagainya. Akibat pencemaran tersebut memiliki
dampak buruk bagi kesehatan manusia, tanaman, dan hewan. Pencemaran udara juga
merusak lapisan ozon yang merupakan lapisan pelindung bumi dari radiasi
ultraviolet matahari. Sehingga bumi menjadi panas atau disebut dengan
globalwarming.
Tanah merupakan lapisan kulit bumi
yang terluar yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur
oleh proses alamiah. Melalui proses alamiah ini sangat bermanfaat untuk lahan
pertanian. Akan tetapi ketika suatu zat beracun dan berbahaya telah mencemari
permukaan tanah, maka tanah akan tercemar. Dampak pencemaran tanah dapat
berpengaruh terhadap kesehatan manusia, akan tetapi bergantung dari polusinya.
Penanganan pencemaran tanah yaitu melalui remidiasi dan bioremidiasi.
Air merupakan sumber alam yang
terpinting untuk kehidupan, karna semua makhluk hidup sangat membutuhkan air.
Akhir-akhir ini untuk mendapatkan air bersih sangatlah susah, karena pencemaran
air tidak dapat dihindarkan baik pencemaran melalui rumah tangga maupun
industri. Pencemaran air berdampak pula bagi hewan, tanaman, terutama manusia. Akibat
pencemaran air tumbuhan akan mengalami ketidak suburan bahkan mati. Pencemaran
air menyebabkan gatal-gatal pada kulit manusia, diare, dan lain sebagainya.
Cara menanggulangi pencemaran dengan mengurangi membuang sampah pada aliran
sungai, tidak membuang limbah ke perairan untunk irigasi perairan ke lahan
pertanian.
Pencemaran suara merupakan hasil
bunyi yang berasal dari alam dan buatan manusia, seperti suara transportasi,
halilintar, radio dn lain sebagainya. Sehingga pencemaran suara ini dapat
mengganggu makhluk hidup yang ada disekitarnya terutama manusia. Dampak dari pencemaran
suara ini manusia bisa stres, gila, perubahan fungsi jantung, tekanan darah,
dan lain sebagainya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
pencemran lingkungan dapat dilakukan dengan administratif, edukatif dan
teknologis.
Pencemaran lingkungan ada yang bisa
bermanfaatkan bagi manusia dan ada yang dapat merugikan manusia.
Untuk mengetahui suatu lingkungan
itu tercemar atau tidak dapat dilihat dari parameter kimia, biokimia, fisik dan
biologi.
Limbah yang menyebabkan pencemaran
lingkungan berupa organik dan anorganik. Sehingga limbah organik dan anorganik
dapat bermanfaat bagi manusia, yaitu dengan cara daur ulang dan tanpa daur
ulang.
Saran
Untuk
menjaga kelestarian lingkungan agar tidak tercemar sebaiknya manusia melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain:
menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya
kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang
dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke
saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa
dimanfaatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Aly, Abdullah dan Rahma Eny, 2003. Ilmu Alamiah
Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Edukasi, Sentra, 2010. Macam-macam Pencemaran
Lingkungan dan Upay,. Diakses 27 Januari 2012 dari www.sentra-edukasi.com.
Herabudin, 2010. Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka
Setia, Bandung.
Jasin, Maskoeri, 1995. Ilmu Alamiah Dasar, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Waluyo, Lud, 2009. Mikro Biologi Lingkungan, UMM
Pres, Malang.
No comments:
Post a Comment