Saturday, February 8, 2014

LATAR BELAKANG MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kurikulum Pendidikan agama dan pembinaan keimanan-ketakwaan yang berlangsung di sekolah-sekolah selama ini masih sarat dengan kelemahan– kelemahan praktik pendidikan dinilai hanya memperhatikan aspek kognitif. Pertumbuhan kesadaran nilai-nilai agama belum tersentuh. Selain itu, pembinaan aspek afektif dan konasif-volutif, yakni kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama juga masih terabaikan. Ada hal yang sangat menarik dan patut kita cermati dari sebuah cerita nabi Sulaiman as. Ketika suatu saat beliau ditawari beberapa pilihan oleh Allah swt untuk dikasih ilmu, harta atau tahta. Namun apa jawabannya? Beliau lebih memilih ilmu ketimbang yang lain. Dan ternyata setelah ilmu beliau pilih, harta dan tahta dengan sendirinya Allah swt kasihkan juga pada beliau.
Ini menggambarkan betapa ilmu adalah suatu hal yang sangat berharga dibandingkan dengan yang lain. Suatu Negara tidak akan mengalami kemajuan dalam berbagai segi manakala tidak didukung dengan kualitas manusianya yang berilmu dan berdedikasi tinggi. Saat ini hal itu dapat kita lihat, bahwa kita tidak bisa meghindar dari percaturan dunia global yang semakin hari semakin maju dan canggih. Suatu kejadian yang ada diseberang dunia sana dapat kita saksikan lewat akses tehnologi yang serba canggih dan mutakhir.
Negara sebagai lembaga resmi penyelenggara pendidikan tentunya tidak bisa begitu saja membiarkan apalagi lepas tangan dalam maju mundurnya kualitas pendidikan bangsa ini. Pemerintah, dalam hal ini Depag seharusnya sejak dini respon dengan realitas yang ada. Mengapa lembaga sekolah dan pondok pesantren yang bernuansa agama sejak dulu tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sehingga mengakibatkan kurang mampunya para lulusan madrasah dan pondok pesantren merespon gejolak dunia global yang penuh dengan serba system teknologi mutakhir.


Menurunya kualitas pendidikan Negara kita juga sangat tidak lepas dari factor mahalnya biaya pendidikan. Bisa kita bayangkan saja untuk bisa daftar jadi siswa sekolah atau mahasiswa harus mengeluarkan uang pelican agar namanya bisa terdaftar. Belum lagi nanti setelah resmi masuk sekolah atau universitas, berapa banyak lagi uang yang harus kita keluarkan untuk beli buku, diktat, praktikum dan lain-lainnya.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1   Apakah penerapan Sisitem Nilai dan moral Agama ke Dalam Proses Kependidikan?
1.2.2   Apa yang dimaksud dengan Nilai Relatif kebudayaan, Nilai Absolut Agama,Nilai Sekuler, Dan nilai-nilai Humanisme dalam pendidikan?           
1.2.3     Bagaimana cara-Cara Mentransformasikan dan Menginternalisasikan Nilai-nilai Agama ke Dalam Pribadi Peserta Didik?   

1.3  Tujuan Pembahasan

1.3.1   Mengetahui bagaimana penerapan Sisitem Nilai dan moral Agama ke Dalam Proses Kependidikan
1.3.2   Mengetahui apa yang dimaksud dengan Nilai Relatif kebudayaan, Nilai Absolut Agama,Nilai Sekuler, Dan nilai-nilai Humanisme dalam pendidikan.        
1.3.3     Mengetahui cara-cara Mentransformasikan dan Menginternalisasikan Nilai-nilai Agama ke Dalam Pribadi Peserta Didik     

1.4  Manfaat

1.4.1   Umum
     Untuk mengetahui pendidikan agama di Indinesia.
1.4.2   Khusus
1)   Mengidentifikasi penerapan pendidikan agama di Indonesia,
2)   Menganalisa penerapan cara-cara mentransformasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai agama ke dalam pribadi peserta didik.





No comments:

Post a Comment