RESUME
Psikologi
Anak dan Remaja Muslim
Pentingnya pendidikan
pada masa anak-anak dan remaja digambarakan sebagai dasar pembentukan
kepribadian seseorang. Saat yang tepat untuk pendidikan yakni ketika seseorang
memasuki fase usia muda atau setelah memasuki umur dua puluh, namun
pendidikannya pada fase anak- anak dan remaja belum sempurna, ini menunjukkan
bahwa ia mengalami keterlambatan. Pada saat seperti itu yang dituntut ialah
pengobatan atau penanggulangan, bukannya pendidikan. Apabila ada penyakit pada
remaja, ketahuilah bahwa ada salah satu fase yang terlewati tanpa pendidikan,
hal itu menuntut munculnya rasa ego. Ciri penting rasa ego ialah menyukai
kebebasan sebelum terpenuhi unsur-unsur kebebasan secara sempurna.
Pengaruh
pertama yang diterima seoarang anak dalam hidupnya ialah pengaruh sosok-sosok
yang ada di sekelilingnya antara sekolah, rumah serta masyarakat.
Kendala-kendala untuk menjadi orangtua dan pendidik adalah berupa ciri khas
karakteristik yang cenderung keras kepala dan suka menentang orangtua dan guru,
kegigihan musuh-musuh agama untuk menjadikan anggotanya agar anak-anak kita
menjauhi agama, nilai-nilai moral, tradisi, dan kemajuan pesat sarana teknologi
yang semakin canggih.
Pengertian
ilmu kesehatan jiwa dikenal sebagai ilmu
mengadaptasikan jiwa atau target persentuhan dan penyatuan pribadi, penerimaan
seseoarang terhadap dirinya yang bermuara pada perasaan bahagia dan kesenangan
jiwa. Makna adaptasi dalam psikolog disebut sebagai proses dinamika yang
berkesinambungan yang dituju seseorang untuk mengubah tingkah lakunya, supaya
timbul hubungan antara dirinya dengan lingkungannya. Medan adaptasi ada dua
yaitu bersifat kepribadian dan bersifat kemasyarakatan atau sosial. Faktor-faktor
menciptakan adaptasi: a) memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, b) menyalurkan
bakat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, c) seseorang harus tahu siapa
dirinya, d) seseorang perlu menerima keadaan dirinya, dan e) fleksibel.
Kesehatan
jiwa anak sesungguhnya pada lingkungan yang mengelilinginya dianggap sebagai
faktor yang penting bagi pembentukan kepribadian dan pandangannya terhadap
kehidupan. Urgensi tahun pertama dalam kehidupan anak di perkuat dengan
penelitian dan kajian pengamatan terhadap anak, kajian klinik dan analisa jiwa
orangtua, dan kajian antropologi.
Pola-pola
pendidikan yang salah dan pengaruh bagi adaptasi anak yaitu kurangnya kasih
sayang ibu, perasaan anak bahwa ia tidak disukai, kasih sayang orangtua yang
berlebihan, memberikan perlindungan yang berlebihan, kekerasan dan kekejaman
orangtua, dan ambisi orangtua terhadap anak.
Dari
aspek eksternal penyimpangan-panyimpangan fenomena adaptasi yang buruk pada anak adalah penyimpangan yang
berkaitan dengan perbuatan di luar kontrol, penyimpangan yang berkaitan dengan
masalah makanan, penyimpangan yang berkaitan dengan prilaku, cemburu, marah dan
takut, susah tidur.
Kesehatan jiwa bagi remaja dalam
pandangan ilmu jiwa modern, remaja adalah fase perkembangan alami. Persoalan
paling signifikan yang dihadapi remaja dalam hidupnya ialah hubungan remaja
dengan orang dewasa, trauma sang ayah, dan perjuangan secara bertahap untuk
bisa membebaskan diri dari mereka agar sampai pada level dewasa. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi remaja adalah rumah tangga yang retak, urutan dan
posisi remaja dalam keluarga, dan perbedaan kelamin.
Pembentukan keluarga dalam islam adalah
langkah pertama pembentukan manusia, karna keluarga adalah batu bata pertama
bagi pembinaan masyarakat melalui pendidikan moral. Sesungguhnya pendidikan
moral inilah yang menjamin terwujudnya keluarga islam yang kuat, yang penuh
rasa cinta dan bahagia. Terbentuknya keluarga muslim dapat dicapai dengan cara
semangat keagamaan, perhatian islam dalam keluarga, memilih calon pasangan
hidup, hak dan kewajiban suami istri, mencintai anak, hak-hak oarngtua terhadap
anak, hak-hak terhadap saudara, dan mengatur warisan.
Proses pelaksanaan pendidikan dibagi
menjadi dua: pertama, peranan keluarga bagi pertumbuhan anak. Kedua,
peranan sekolah bagi pengajaran dan pertumbuhan anak. Inti dari
kepribadian seoarang muslim adalah menyerahkan diri kepada Allah, kebebasan dan
kemulyaan manusia, serta membebaskan pribadi muslim dari faktor-faktor
ketakutan.
Manhaj islam dalam pembentukan pribadi
muslim, menjadikannya pribadi yang matang dan sanggup menikmati semua gejala
dan sendi-sendi kesehatan jiwa meliputi: Iman dan kemantapan hati, memelihara
hubungan bersama Allah, fleksibel dalam menghadapi masalah, sabar dengan ujian
dan bersyukur dalam kebahagiaan, hati yang senantiasa terjaga, menjaga hubungan
baik dengan sesama muslim, dan selalu optimis. Islam mengajarkan kita selalu
menjaga kesehatan badan dengan cara kebersihan dan kesucian, menjaga diri dari
penyakit, karantina, serta larangan mengkonsumsi narkoba.
Pendidikan moral islam dalam rumah
tangga, berdasarkan beberapa unsur diantaranya: Menanamkan akidah yang sehat,
latihan beribadah, mengajarkan kepada anak sesuatu yang halal dan yang haram,
belajar, hukuman, persahabatan orangtua terhadap anak, serta membiasakan anak
untuk meminta izin.
Ketika seorang anak beralih dari fase
lingkungan keluarga ke fase lingkungan pendidikan maka pengaruh-pengaruh
pengajaran, pencerdasan, panutan yang baik, sosial, dan pola kehidupan
mendominasi kepribadian anak dengan fenomina perkembangan jasmani dan akal.
Pengertian pendidikan secaara umum yaitu
pendidikan yang mencakup semua perkembangan bagi kemampuan dan kesiapan
seseorang dengan arahan yang benar. Sedangkan yang dimaksut dengan mengajarkan
ialah memindahkan pengetahuan dari seorang guru terhadap murid.
Peranan sekolah sangatlah penting karena
sekolah merupakan media pertengahan antara media masyarakat keluarga yang
relatif sempit dengan media masyarakat kehidupan yang luas. Peneliti ilmiah
tentang masalah yang sering dihadapi siswa adalah masalah kesehatan jasmani,
ekonomi, waktu luang, adaptasi sosial, yang menyangkut emosi, agama, yang
berkaitan dengan keluarga, pendidikan dan pekerjaan, serta tugas sekolah.
Beberapa yang menjadi landasan dasar
manhaj pendidikan moral islam, yang seharusnya menjadi perhatian semua komponen
pendidikan, baik keluarga, sekolah, atau masyarakat yaitu: pembinaan jiwa
agamis, tunduk kepada agama, dorongan dan kecaman, perpaduan antara pendidikan
akal dengan pendidikan pendidikan agama, peranan masjid, teladan yang baik,
memilih teman yang baik, mengikuti langkah orang-orang salaf yang saleh.
Salah satu pola pendidikan yang bagus
untuk mendidik hati ialah membiasakan seoarang remaja untuk intropeksi diri.
Cara mendidik remaja agar mau intropeksi diri harus berdasarkan pada kesadaran,
bukan karena tekanan atau unsur paksaan.
Mendidik remaja untuk mau intropeksi diri
membuahkan beberapa hasil positif diantaranya membuat hati remaja menjadi
bersih, tertanam sifat keberanian yang tinggi, hasrat yang tidak mau berbuat
kesalahan, mau menerima nasehat dengan lapang dada, mau menerima hukuman sesuai
kesalahannya.
Asas pendidikan dalam islam ialah
mengikat ketaatan dan kedisiplinan dengan ajaran agama dan menganggap keduanya
sebagai tanda-tanda iman. Asas pembinaan kedisiplinan dalam islam ialah
kebebasan dan kemulyaan insani, membangun semangat religius, latihan nyata
untuk berdisiplin, menganggap pendidikan militer sebagai beban tugas
mempersiapkan kekuatan, mengenal falsafah dan pengertiaanya.
Sebagai orang tua kita memberikan
nasehat-nasehat yang baik bagi pendidikan moral anak dengan mempersiapkan
menjadi seorang tokoh, istiqamah, hak anak terhadap orangtua, hak orangtua atas
anak, membiasakan berpuasa, puasa menjaga shalat dan kekhusyu’annya.
Apabila seorang anak sudah mandiri, kita
sebagai orangtua harus memperhatikan pendidikannya dengan membiasakan anaknya
untuk makan sedikit saja, melarang anak untuk tidur siang, melarang anak
mendapat pemberian orang lain dengan cara tidak baiak, membiasakan untuk
berolahraga, menceritakan kehebatan orang lain, jangan memukul dan mengancam, karena
meninggalkan pengaruh yang tidak baik bagi jiwa anak, dan memperketat pengawasan
ketika anak beranjak dewasa.
Pengertian istiqamah secara etimologi
yang berarti lurus. Sedangkan menurut tradisi, istiqamah itu sifatnya relatif.
Karena setiap orang itu memiliki rasa dan cara pandangan tersendiri. Istiqamah
secara umum adalah bertaubat tanpa mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan,
ikhlas dengan sepenuhnya, dan menyerahkan diri sepenuhnya tanpa memikirkan
segalanya.
Ciri-ciri orang yang istiqamah yaitu:
orang yang tidak terpengaruh oleh pahitnya musibah, tetap tegar menghadapi
bencana, apabila ada orang yang berbuat jahat tidak merasa gusar, nafsu untuk
mengajak berbuat jahat tidak menghalanginya untuk menaati perintah Tuhannya,
kesenangan duniwi tidak menghalanginya untuk beribadah kepada Allah.
Pengaruh istiqamah bagi pendidikan yaitu
setiap yang dilakukan pasti menghasilkan kebaikan. Tingkatan istiqamah ada tiga
diantaranya:
Pertama taqwim adalah mendidik
jiwa dengan cara memperbaiki seluruh anggota badan supaya bisa melakukan amal
ibadah karena takut pada siksa Allah.
Kedua iqamah adalah membersihkan
jiwa dan hati dari akhlak yang buruk dan tidak terpuji.
Ketiga istiqamah adalah
mendekatkan rahasia-rahasia Ilahi dan kesucian ke hati, dengan cara semua amal
yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pertimbangan syareat.
Demikian resuman dari Psikologi Anak dan
Remaja Muslim, semoga kita dapat mengambil hikmahnya untuk mengarahkan
anak-anak kita kejalan yang lurus dengan cara kita sebagai muslim, Amin.
No comments:
Post a Comment