Wednesday, October 30, 2013

MEMBACA INTENSIF DAN MEMBACA EKSTENSIF


Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif
FKIP UNIM MOJOKERTO

Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, membaca dapat kita golongkan ke dalam dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensive reading) dan membaca intensif (intesive reading). Untuk memberikan kejelasan pada kedua jenis membaca ini, mari ikuti penjelasan berikut.
1.      Membaca Ekstensif
Dalam Dictionary of Reading (1983:112) disebutkan membaca ekstensif merupakan program membaca yang dilakukan secara luas. Para siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki, baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ekstensif ini sangat besar manfatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya. Karena membaca ekstensif merupakan program membaca secara luas, maka implikasinya (mempunyai hubungan atau keterlibatan) antara lain, pertama, bahan-bahan bacaan, baik jenis teks maupun ragamnya haruslah luas dan beraneka. Dengan demikian, siswa akan banyak memiliki kekuasaan dalam melakukan pilihan terhadap bahan bacaan tersebut. Meskipun demikian, yang harus diperehatikan oleh guru adalah  faktor kesulitan dari bahan bacaan tersebut. Jangan sampai bahan bacaan terlalu sulit untuk dicerna. Kedua, waktu yang diperguna untuk membaca pun harus sesingkat mungkin. Pada membaca ekstensif pengertian atau pemahaman yang bertaraf relatif rendah sudah memadai. Mengapa demikian? Karena dalam program membaca ekstensif tuntutan dan tujuannya pun memang hanya sekedar untuk memahami isi yang penting saja dari bahan bacaan yang dibaca tersebut dengan menggunakan waktu secepat mungkin. Menurut Broughton (1978) sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1979:31) membaca ekstensif meliputi tiga jens membaca, yakni membaca survey (survey reading), membaca sekilas (skimming), dan membaca dangkal (superficial reading).
Secara skematis hal tersebut digambarkan sebagai berikut:
a.      Membaca Survey
Membaca survey ialah sejenis kegiatan membaca yang bagian dari membaca ekstensif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum  ihwal isi (content) serta ruang lingkup (scope) dari bahan bacaan yang hendak kita baca. Oleh karena itu, dalam prktiknya pembaca hanya sekedar melihat, meneliti atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya judul, nama pengarang beserta biodatanya, daftar isi, judul-judul bab beserta sub-bab, daftar indeks, atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey pada dasarnya bukanlah kegiatan membaca yang sesungguhnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
Dalam konteks jenis bacaan ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian atau artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah, bagian yang penting juga perlu disurvey untuk mendapatkan gambaran umum serta serta ruang lingkup tersebut yakni bagian abstraksi ( ini atau sebagian orang menyebutnya ringkasan (summary) terletak dibagian awal karya tersebut, sedangkan untuk buku, kita dapat membacanya lewat keterangan atau semacam pengantar singkatyang terletak pada sampul bagian belakang dari buku tersebut. Biasanya keterangan singkat tersebut dibuat oleh pihak penerbit atau seorang pakar yang memiliki otoritas di bidangnya.
Kemampuan membaca survey ini penting dimiliki oleh setiap pelajar, khususnya para
mahasiswa agar dapat membaca secara efektif dan efisien. Meskipun demikian, untuk memiliki jenis keterampilan membaca jenis keterampilan jenis ini bukan hal mudah. Faktor pengalaman, latar belakang, penguasaan bidang ilmu serta kesungguhan merupakan hal-hal yang turut mempengaruhi keberhasilan seseorang memiliki kemampuan membaca survey ini.
b.      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32). Tampubolon menyebut membaca skimming in isebagai membaca layap, yakni membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum dari suatu bacaan atau bagian-bagiannya (1989:49), sedangkan dalam Dictionary of Reading (1983:298) skimming disebutkan sebagai kegiatan membaca secara cepat dan selektif serta bertujuan.
Soedarso (188:89) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur
secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. Menurutnya,  skimming antara lain dapat diperlukan untuk kepentingan:
1)      Mengenal topik bacaan;
2)      Mengetahui pendapat orang lain (opini)
3)      Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan, tanpa membaca keseluruhan;
4)      Mengetahui organisasi tulisan;
5)      Penyegaran terhadap bahan yang pernah dibaca.
c.       Membaca dangkal
Membaca dangkal atau superfical reading pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang kita baca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila kita bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan. Misalnya, majalah hiburan, cerpen, novel, dan sejenisnya. Walhasil, membaca dangakal ini dilakukan dengan santai untuk mendapatkan kesenangan.
2.      Membaca Intensif
Dalam Dictionary of reading (1983:160) disebutkan bahwa membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Menurut Brook sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1990:35) intensif reading merupakan studi seksama, telaah teliti serta penanganan terperinci terhadap suatu tugas yang pendekyang kira-kira hanya 2-4 halaman pada setiap harinya. Menurutnya, secara garis besar intensif reading terbagi dua, yakni membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading). Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi membaca teliti (close reading), membaca pemahaman (reading for understanding), membaca kritis (critical reading), dan membaca ide (reading for ideas). Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca bahasa asing (foreign language reading) dan membaca telaah sastra (literary reading). Secara skematis pembagian tersebut sebagai berikut:
1.      Membaca Teliti
Secara sederhna, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detil gagasan- gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami semua makna teks yang dibacanya juga dituntut untuk mengenali dan menghubungkan kaitan antar gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf. Salah satu kegiatan penunjang yang akan sangat membantu dalam proses membaca teliti ini, yakni dengan menandai bagian-bagian buku yang dianggap penting. Terdapat sejumlah cara untuk menandai sebuah buku, antara lain:
a.  Untuk menandai pernyataan-pernyataan, definisi atau hal-hal lain yang dianggap penting, kita dapat menggunakan tanda garis bawah (under line), baik dengan menggunakan ballpoint, pena atau dengan membuat blok dengan menggunakan stabillo berwarna terang.
b. Untuk memberi penekanan pada suatu pernyataan yang telah digaris bawahi, kita dapat membuat garis-garis tegak lurus pada setiap pinggir halaman buku tersebut.
c.  Untuk memberi penekanan pada butir-butir penting dalam bacaan tersebut, kita dapat membuat tanda-tanda bintangatau arterik atau tanda-tanda lainnya yang diletakkan pada pinggir halaman.
d. Untuk menandai urutan butir penting yang dibuat oleh sang pengarang dalam mengembangkan argumen, uraian atau penjelasan, kita dapat memberikan angka-angka pada pinggir halaman.
e.  Untuk menandai dimana saja dalam buku tersebut,  sang pengarang mengutarakan butir-butir gagasan yang relevan dengan butir yang sedang kita baca sekaligus untuk membantu merangkaikan kembali ide-ide yang terpencar dalam buku tersebut, kita dapat membubuhkan nomo-nomor halaman pada pinggir halaman buku tersebut.
f.  Melingkari kata-kata atau pun frasa-frasa yang dianggap penting.
g. Menuliskan atau membuat semacam catatan kecil pada pinggir, atas, atau bawah halaman buku tersebut, jika kita bermaksud merekam pertanyaan-pertanyaan (dan barangkali juga jawaban-jawaban) yang timbul dari dalam hati kita pada saat membaca bagian tersebut, atau jika kita bermaksud ingin merangkum atau mengurutkan kembali gagasan yang diutarakan oleh sipengarang secara singkat dan sederhana menurut versi kita sebagai pembaca.
2.      Membaca pemahaman
Membaca pemahaman menurut H.G. Tarigan (1986:56) merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards),resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (pattrens offiction).
3.      Membaca Kritis
Menurut Albert [et al] sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1986:89) membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Pembahasan secara lebih luas ihwal jenis ini akan kita lakukan pada pembelajaran 3 nanti.
4.      Membaca Ide
Menurut H.G. Tarigan (1986:116) membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Kemudian menurut Anderson (1972) sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1986:117) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan berikut dari suatu bacaan:
a)      Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik
b)      Masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebutH
c)      Hal-hal apa yang dipelajari dan dilakukan oleh sang tokoh
5.      Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata (increasing word power) dan untuk mengembangkan kosakata (developing vocabulary), sedangkan dalam tataran yang lebih tinggitentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan (fluency).
6.      Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya-karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya denga kepentingan studi atau kepentinga pengkajian. Pembicaraan ihwal berbagai membaca tersebut secara lebih mendalam dan luas akan dapat Anda ikuti pada kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya, baik pada modul ini maupun pada modul-modul selanjutnya, baik pada mata kuliah membaca I maupun pada mata kuliah membaca II nanti.
Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang kegiatan belajar 2 ini, kerjakan secara berpasangan latihan berikut ini!
1.        Apa dasar pijakan pengelompokkan jenis membaca menjadi membaca ekstensif da intensif?
2.        Apa yang menjadi sasaran utama dalam program membaca ekstensif dan dalam program membaca intensif?
Petunjuk Jawaban Latihan
Jika Anda telah selesai, periksalah latihan Anda dengan memperhatikan rambu-rambu berikut ini!
1.      Sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca.
2.      Pada program membaca ekstensif kuantitas membaca, sedangkan dalam membaca adalah kualitas membaca.
Rangkuman
Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan dibaca, secara garis besar membaca dapat kita golongkan menjadi dua: membaca ekstensif (extensive reading) dan membaca intensif (intensif reading). Membaca ekstensif program membaca secara luas, baik jenis maupun ragam teksnya dan tujuannya hanya sekedar hanya untuk memeahami isi yang penting- penting saja dari bahan bacaan yang dibaca dengan menggunakan waktu secepat mungkin. Meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca survey (survey reading), membaca sekilas skimming), membaca angkal (superficial reading).
Membaca intensif merupakn program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bahan bacaan yang ada dan bertujuan untuk menumbuhkan serta mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Secara garis besar membaca intensif terbagi dua, yakni membaca telaah isi(content study reading) dan membaca telaah bahasa I (linguistik study reading). Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi membaca telaah teliti (close reading), membaca pemahaman (reading for understanding?
Membaca kritis (outical reading), dan membaca ide (reading for ideas). Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca bahasa asing (foreign language reading) dan membaca sastra (literary reading).
Petunjuk :
Untuk soal-soal nomor 1-3 pilihlah satu jawaban yang paling tepat (A, B, C, atau D).
1.    Karena membaca intensif merupakn program membaca secara luas, maka implikasinya ialah….
A. bahan bacaan harus tersedia banyak dan variatif
B. kegiatan membaca harus dilakukan sesingkat mungkin
C. A dan B benar
D. Adan B salah
2. Jenis- jenis membaca berikut termasuk ke dalam membaca ekstensif, keculai ….
A. membaca survey
B. membaca sekilas
C. membaca dangkal
D. membaca pemahaman
3. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan siswa secara ….
A. cepat
B. kritis
C. luas
D. memadai
Petunjuk untuk soal nomor 4-6, pilihlah :
A.  Jika pernyataannya benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
B.  Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi antara keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
C.  Jika pernyataan benar, alasan salah atau jika pernyataan salah alasan benar.
D.  Jika pernyataan dan alasan salah.
4. Membaca survey tujuannya ingin mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup bacaan yang telah kita baca
Sebab
Kegiatan survey sama saja dengan kegiatan prabaca
5. membaca teliti merupakan kegiatan membaca secara seksama
Sebab
Tujuan membaca teliti yakni untuk memahami secara teliti gagasan- gagasan yang terdapat dalam teks bacaan serta untuk mengenali organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh penulisnya.
6. Membaca ide merupakan jenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh, serta memanfaatkan yang terdapat dalam bacaan
Sebab
Membaca ide merupakan kegiatan membaca untuk mencari jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh pembaca

Petunjuk : Untuk soal 7-10 pilihlah:
A. Jika (1) dan (2) benar
B. Jika (1) dan (3) benar
C. Jika (2) dan (3) benar
D. Jika (1), (2), dan (3) benar
7. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menandai buku ialah ….
a         Untuk menandai pernyataan-pernyataan, definisi atau hal- hala lain yang dianggap penting, kita dapat menggunakan tanda garis vawah (underline)
b        Untuk memberi penekanan pada suatu perntyataan yang telah digaris bawahi, kita dapa membuat garis tegak lurus pada setiap pinggir halaman buku
c         Untuk memberi penekanan pada butir- butir penting dalam bacaan tersebut, kita dapat membuat tanda- tanda bintang atau asterik atau tanda- tanda ainnya yang diletakan pada pinggir halaman
8. Membaca sastra dilakukan untuk kepentingan ….
(1) apresiasi
(2) pengkajian
(3) ekspresi
9. Dalam membaca bahasa asing dalam tataran yang lebih rendah tujuannya antara lain ….
(1) memperbesar kosakata
(2) memperbesar daya baca
(3) memperbesar daya kata
10. Membaca sekilas atau skimming antara lain dapat dipergunakan untuk kepentingan ….
(1) mengenal topik bacaan
(2) mengetahui pendapat orang lain
(3) mendapatkan bagian yang penting yang kita perlukan, tanpa membaca keseluruhan

No comments:

Post a Comment