Monday, October 28, 2013

SINTAKSIS_ Jenis kalimat



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Sintaksis merupakan salah satu unsur kajian bidang bahasa. Dalam sintaksis dibahas mengenai hubungan antarkata yang satu dengan yang lain dalam tuturan. Hubungan antar kata tersebut akan membentuk frase, klausa, dan kalimat. Kalimat merupakan onstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan. Unsur kalimat juga bisa terdiri atas subjek dan predikat. Dalam kalimat tunggal terdapat kalimat yang berpredikat verbal. Ada bermacam-macam verbal yang memengaruhi macam kalimat yang menggunakannya, diantaranya adalah verba taktransitif, verba semitransitif, dan verba transitif. Verba transitif dibagi lagi menjadi ekatransitif dan dwitransitif. Akan tetapi kalimat yang berpredikat verbal hanya dibagi menjadi tiga yaitu kalimat taktransitif, kalimat ekatransitif dan kalimat dwitransitif.

1.2  TUJUAN
1.2.1        Mengetahui pengertian dari kalimat aktif transitif
1.2.2        Mengetahui macam-macam kalimat aktif transitif














BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata kerja yang berawalan me(N)- dan ber-. Namun demikian, tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tersebut, misalnya yang terjadi pada kata makan dan minum. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang verbanya memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek tersebut dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contohnya sebagai berikut.
1.      Ibu sedang membersihkan dapur.
2.      Ayah menanam padi.
3.      Kakak mencuci piring.
4.      Saya mengirimkan lamaran ke kantor.
Verba yang dicetak miring dalam contoh di atas adalah verba transitif. Masing-masing diikuti oleh nomina atau frasa nominal dan nomina atau frasa nominal itu dapat dijadikan subjek dalam kalimat pasif, seperti :
1a. Dapur sedang dibersihkan oleh Ibu.
2a. Padi ditanam oleh Ayah.
2.2. Macam-macam Kalimat Aktif Transitif
1. Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat yang verba transitifnya diikuti oleh satu objek. Perhatikan contoh berikut.
1.      Saya membeli baju.
S          P           O
2.      Ibu memasak nasi.
S        P           O
3.      Ayah menanam jagung.
S                P          O
Kata yang bercetak miring adalah verba ekatransitif karena ketiga verba tersebut hanya memerlukan sebuah objek (membeli, memasak, dan menanam). Objek dalam kalimat yang mengandung verba ekatransitif dapat diubah fungsinya sebagai dalam kalimat pasif.
2. Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat yang verba transitifnya diikuti oleh dua nomina, satu sebagai objek dan satunya lagi sebagai pelengkap. Perhtikan contoh berikut.
1.      Kakak membuatkan adik layang-layang.
  S              P              O         Pel
2.      Ibu membelikan kakak baju baru.
S                P                  O                 Pel
3.      Saya sedang mencarikan keponakan saya pekerjaan.
 S               P                                  O              Pel
Verba yang dicetak miring di atas adalah verba dwitransitif karena masing-masing memiliki objek (adik, kakak, dan keponakan saya) dan pelengkap (layang-layang, baju baru dan pekerjaan). Objek dapat saja tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi yang tersirat di dalam ketiga kalimat itu tetap menunjukkan adanya objek tadi. Jadi, kalimat Kakak membuatkan layang-layang mengandung arti bahwa layang-layang itu bukan untuk kakak, tetapi untuk orang lain. Demikian pula dalam kalimat kedua dan ketiga.
Sejumlah verba dwitransitif memiliki ciri semantis yang ‘membedakan fungsi objek dari pelengkap yang berupa nama, julukan, gelar, atau kedudukan.’ Perhatikan contoh berikut.
1. Ayah memanggil orang itu Bejo.
a. Orang itu dipanggil ayah Bejo.
b. Orang itu Bejo oleh ayah.
c. Orang itu ayah panggil Bejo.
d. Orang itu dipanggil oleh ayah Bejo.
e. Leh ayah orang itu dipanggil Bejo.
2. Masyarakat menuduh dia pencuri.
Orang itu dan Bejo pada (1), dia dan pencuri pada (2) merujuk pada orang atau referen yang sama.
Bila kalimat seperti itu dijadikan kalimat pasif, maka pelengkapnya berada dibelakang verba (seperti pada 1a-b) atau di uka verba bila bentuk pasifnya seperti (1c). Kata tugas oleh seperti pada (1d) umumnya tidak dipakai, kecuali bila ditempatkan di muka seperti pada (1e). Sementara itu ada pula verba yang dapat berstatus dwitransitif, tetapi dapat juga ekatransitif. Verba seperti memanggil dan menyebut, misalnya, dapat mempunyai satu atau dua nomina di belakangnya. Misalnya, Ibu memanggil kamu si Kecil dan Ibu memanggil kamu (bukan saya).
3.      Kalimat Aktif Semitransitif
Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang verbanya boleh ada objek boleh tidak. Namun, perlu dicatat bahwa kalimat yang predikatnya tergolong verba semitransitif tidak disebut kalimat semitransitif. Apabila verba semitransitif itu diikuti nomina atau frasa nominal sebagai objeknya kalimat tersebut disebut kalimat ekatransitif dan kalau nomina atau frasa nominal objek tidak hadir, kalimat itu disebut kalimat taktransitif. Perhatikan contoh berikut.
1. a. Ibu sedang memasak b. Ibu sedang memasak nasi
2. a. Ayah sedang membaca b. Ayah sedang membaca koran
Verba memasak dan membaca termasuk verba semitransitif. Kalimat (a) pada contoh (1-2) di atas tergolong kalimat taktransitif, sedangkan kalimat (b) tergolong kalimat ekatransitif karena bentuk nasi dan koran.


No comments:

Post a Comment