Duniaku
Sungguh Mengenaskan
Karya Vivin
Ferdiana Hayati
FKIP Prodi
Bahasa dan Sastra Indonesia UNIM
MOJOKERTO
Perjalanan kisah kehidupan seorang
gadis cantik, dia bernama Rara. Dia tinggal di suatu desa yang terpencil dan
jauh dari perkotaan. Dalam kesehariannya dia suka membantu kedua orang tuanya.
Di desa tersebut dia tinggal bersama ibu dan ayahnya yang bekerja menjadi
petani. Sawah orang tuanya tidak begitu luas dan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja, terutama untuk makan. Rara di desanya dikenal
dengan gadis yang cantik, suka membantu orang tua dan sesamanya, baik hati,
murah senyum, dan tidak sombong atas kecantikannya. Dia seseorang yang
sederhana dan tidak pernah melakukan hal yang buruk dan selalu patuh kepada
kedua orang tuanya.
Saking patuhnya kepada kedua orang
tuanya, orang-orang di desa itu banyak sekali yang ingin menjadikan dia sebagai
menantu untuk anak laki-laki mereka. Tetapi Rara tidak mau menikah dahulu
sebelum dia bekerja dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya. Itu adalah
prinsip dan janji yang ada pada diri Rara. Sejak kecil dia disekolahkan orang
tuanya dari TK , Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia
anaknya berbakat dan pandai, karena selama dia sekolah selalu mendapat
peringkat pertama dan beasiswa untuk siswa yang tidak mampu. Tetapi sayang,
perjuangan dia untuk menuntut ilmu hanya tamat di SMP karena faktor tidak
adanya biaya untuk melanjutkan sekolahnya yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, dia juga sangat
bersyukur karena sudah pernah disekolahkan oleh kedua orang tuanya walaupun
tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehari-harinya ia
manfaatkan waktunya untuk sering membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, selain itu dia juga rajin membaca buku-buku yang pernah di dapat di
sekolahnya. Minat baca buku Rara sangat tinggi, itulah sebabnya dia dapat
beasiswa di sekolahnya. Tetapi beasiswa tersebut hanya berlaku waktu dia sampai
lulusan SMP saja artinya beasiswa tersebut hanya didapat waktu dia bersekolah,
itu sudah menjadi aturan dalam sekolah tersebut. Aturan ini disebabkan karena
sekolahnya yang berada di tempat terpencil dan jauh dari perkotaan, maka
sekolah tersebut sangat sulit untuk mampu bergabung atau bersosialisasi dalam
pelaksanaan program beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan kurang mampu.
Waktu dia sekolah, dia mempunyai
teman akrab dan temannya tersebut adalah anak orang kaya. Temanya itu bernama
Rurin. Bahkan setiap Rara sedang menghadapi
kesulitan keuangan, temannya tersebut pasti membantunya untuk mengatasi
masalah itu. Mereka bersahabat sejak di bangku SD dan SMP. Ketika kelulusan
SMP, mereka akhirnya berpisah karena Rurin ikut orang tuanya pindah ke kota
untuk penempatan tugas ayahnya. Rurin juga ingin di sekolahkan orang tuanya di
kota. Mereka pun berpisah tetapi masih
mengirimkan surat lewat kantor pos.
Waktu telah berlalu dengan cepat,
Rara dan Rurin memiliki kehidupan masing-masing dengan perbedaan tempat tinggal
yang dulunya selalu sama-sama dan akhirnya berpisah. Mereka tumbuh besar dan
sangat cantik-cantik. Rara yang kesehariannya membantu orang tua di sawah dan
di rumah, sedangkan Rurin yang kesibukannya sekolah dan tinggal di rumah yang
mewah, tetapi jalinan surat menyurat mereka masih berjalan dengan baik.
Selang beberapa tahun, Rurin
berkunjung ke desanya yang lama yaitu desa yang di tempati oleh Rara. Mereka
akhirnya bertemu dan bercerita tentang kesehariannya masing-masing selama
mereka berpisah. Banyak sekali cerita-cerita yang mereka ungkapkan satu dengan
yang lain, baik itu cerita senang maupun sedih. Kemudian Rurin mengajak Rara
untuk ikut dengannya ke kota. Awalnya kedua orang tua Rara tidak
mengizinkannya, tetapi akhirnya diizinkan karena Rara di kota ingin bekerja dan
merubah nasib lebih baik agar dapat membahagiakan orang tuanya.
Mereka pun akhirnya pergi ke kota.
Sampai di kota Rara tinggal di rumahnya Rurin yang sangat mewah itu. Rara
sangat kaget melihat rumah megah dan besar itu. Mereka tinggal bersama dalam
satu rumah yang mewah dan luas. Tetapi disana Rara tidak seperti Rurin yang
dapat sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, karena Rara disana bertujuan untuk
bekerja agar dapat membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Tetapi sebelum Rara mencari pekerjaan, dia dikenalkan oleh Rurin kepada
tantenya yang sukses bekerja di kota dalam suatu perusahaan ternama. Akhirnya
Rara bekerja di perusahaan tantenya Rurin tersebut dan pindah tempat tinggal
yang lebih dekat dari tempat kerjanya itu.
Rara bekerja sebagai karyawan di perusahaan itu, tetapi semuanya tidak
menduga akan lain dengan kenyataan. Rurin pun tidak mengetahui tentang hal ini,
karena ternyata Rara tidak bekerja di perusahaan tantenya. Bahkan tantenya
sangat jahat dan Rurin tidak menyangka bahwa tantenya dapat melakukan hal itu
kepada Rara.
Ternyata Rara dijual dan dijadikan
sebagai pelacur disuatu tempat pelacuran yang lokasinya jauh dari rumahnya Rurin.
Selama Rara bekerja ditempat itu, dia tidak boleh menghubungi Rurin dengan cara
apapun. Rurin pun tidak ada kecurigaan tentang keberadaan Rara karena dia
sangat sibuk dengan sekolahnya. Telah berbagai cara sudah dilakukan oleh Rara
untuk keluar dari tempat keji itu, namun cara tersebut tidak ada yang berhasil.
Akhirnya Rara menjadi orang yang
nakal dan perilakunya sangat tidak bermoral akibat lingkungan yang menyelimuti
dirinya selama bekerja di tempat pelacuran tersebut. Banyak sekali pelanggan
Rara yang ketagihan dengan body seksinya yang sangat menggoda para lelaki untuk
segera merasakan kenikmatan tubuhnya. Serta paras cantik Rara yang menambah
gairah para lelaki.
Tubuhnya Rara begitu aduhai dan
pakaian yang dipakai Rara pun sangat mini sehingga keelokan bentuk tubuhnya
begitu menggoda. Rara lupa akan segala ajaran yang pernah diberikan oleh orang
tuanya karena dia sudah digelapkan oleh harta. Semakin lama semakin bertambah
pula pelanggan Rara yang ingin menikmati tubuhnya. Dia bekerja menjadi seorang
pelacur sudah lama sekitar 10 tahun. Ketika dia sedang melakukan hubungan seks
dengan salah satu pelanggannya, dia merasa letih dan kurang bergairah, entah
apa yang membuat dia seperti itu. Tetapi pelanggan itu tetap saja memeluk dan
menciumi seluruh tubuh Rara dengan penuh kenikmatan.
Rara merasakan kesakitan dalam
dirinya dan kekebalan tubuhnya pun semakin menurun. Itu dikarenakan bukan
akibat pelukan dan ciuman dari pelanggannya tetapi karena dia sedang sakit.
Ternyata dia terjangkit penyakit HIV AIDS yang disebabkan sering bergonta-ganti
melakukan hubungan seks dengan banyak lelaki. Pada saat itu dia tidak boleh
bekerja lagi sebagai pelacur apabila penyakitnya tersebut belum sembuh.
Akhirnya dia istirahat untuk memulihkan dan menyembuhkan penyakit itu dengan
berbagai cara. Tetapi lama kelamaan penyakit itu bertambah parah. Tubuhnya
menjadi kurus dan tidak bergairah. Para pelanggannya pun sudah tidak sudi untuk
menyentuhnya apalagi menikmati tubuhnya.
Akhirnya dengan kejadian ini,
tantenya Rurin merasa dirugikan dan langsung saja Rara dikeluarkan dari tempat
pelacuran itu dan ditelantarkan ke jalanan. Hidup Rara sangat hancur dan pada
saat itu dia mulai sadar tentang orang tuanya. Karena selama dia bekerja
menjadi pelacur, dia tidak pernah menghubungi orang tuanya apalagi menghubungi
Rurin, seorang sahabat yang telah mencarikan kerja dan menjadikan dia seperti
ini. Meskipun pada awalnya, Rurin sangat tidak mengetahui tentang kebejatan
tantenya kepada Rara.
No comments:
Post a Comment