Saturday, March 1, 2014

PENGERTIAN SINTAKSIS


SINTAKSIS
sintaksis adalah Satuan bahasa yang bermakna tentang frasa, klausa, dan kalimat
Frasa adalah dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi. Klausa adalah konstruksi (S) dan P. Sedangkan Kalimat adalah satu unsur bahasa yang membangun satuan bahasa baik lisan maupun tulisan sebagai rangkaian tutur yang harus difahami
Bahasa merupakan satu alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan dan alat untuk mengekspresikan diri. Seiring dengan kemajuan peradaban manusia, bahasa mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Berawal dari bahasa lisan kemudian berkembang dengan terbentuknya bahasa tertulis. Dengan adanya bahasa tulis, kaidah kebahasaan pun mengalami perkembangan. Perbedaan bahasa lisan dan tulisan terletak pada medianya, bahasa lisan menggunakan media ucapan sedangkan bahasa tulis menggunakan media huruf.
Kejelasan bahasa lisan dapat dipengaruhi oleh lafal ucapan, intonasi, tekanan, tempo, seperti jeda dan kesenyapan, sedangkan kejelasan bahasa tulisan lebih dipengaruhi oleh pilihan kata, bentuk dan susunan kata atau kalimat serta penggunaan tanda baca.
Kalimat yang baik?
  1. Pengertian kalimat:
  1. Satuan gramatika yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau turun (Ramlan)
  2. Bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap (Keraf)
  3. Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Hasan alwi)
2. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa kalimat mencakup beberapa unsur:
  1. Bentuk (unsur-unsur segmental), yaitu kata, frase, klausa, wacana
  2. Intonasi (unsur suprasegmental), yaitu naik, turun, keras, lembut tekanan suara, jeda, kesenyapan atau perhentian sesaat atau beberapa saat. Dalam bahasa tulis unsur intonasi ditandai dengan tanda baca koma (,), pisah (-), titik dua (:), titik (.), tanya (?), seru (!). Sebuah kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda baca titik, seru, atau tanya
c.      Situasi yang menimbulkan ujaran itu timbul yang mempengaruhi pilihan kata dan intonasi yang digunakan penutur
  1. Makna atau arti yang mendukungnya
Silakan cermati bentuk kalimat berikut:
  1. Karim memotong bebek
  2. Pak Asmat menggiring angsa
      Tentukan bentuk mana yang merupakan kalimat dan bukan kalimat. Ingatlah dasar analisisnya adalah bentuk, intonasi, dan makna
      Pasti anda sependapat bahwa kedua bentuk diatas adalah kalimat, sebab dari bentuk, intonasi, situasi dan makna tidak bermasalah. Bagaimana kalau kedua kalimat di atas susunannya berubah menjadi:
  1. Bebek memotong Karim
  2. Angsa menggiring Pak Asmat
      Kedua bentuk di atas tidak dapat diterima sebagai kalimat, sebab dari segi situasi dn maknanya tidak mendukung, walaupun dari segi bentuk dan intonasinya bermasalah. Oleh karena itu dalam kalimat unsur logika harus diperhatikan.
Perhatikan bentuk-bentuk di bawah ini
  1. Setiap orang sebaiknya bersikap realistis kehidupan dalam
  2. Dalam kehidupan sebaiknya bersikap setiap orang realistis
  3. Sebaiknya dalam setiap orang kehidupan bersikap realistis
  4. Dalam kehidupan setiap sebaiknya orang bersikap realistis
  5. Setiap orang sebaiknya bersikap realistis dalam kehidupan.
  6. Dalam kehidupan setiap orang sebaiknya bersikap realistis.
  7. Sebaiknya dalam kehidupan setiap orang bersikap realistis.
Mari menganalisis! a, b, c, d bukan kalimat, karena dari segi bentuk dan makna tidak dapat disebut sebagai kalimat meskipun dari segi intonasi dan situasi tidak bermasalah. Namun dari segi bentuk tidak menaati sistem kalimat. Demikian pula dari segi makna bentuk a, b, c, d tidak dapat diterima:
1. Bentuk a (kehidupan dalam) tidak dapat diterima karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Struktur frase bahasa Indonesia yang diterangkan mendahului yang menerangkan (hukum DM bahasa Indonesia)
2. Bentuk b, frase yang salah (bersikap setiap orang realistis)
3. Bentuk c, frase yang salah (dalam setiap orang kehidupan)
4. Bentuk d, frase yang salah (setiap sebaiknya orang)
Bagaimana dengan e, f, g? Ketiganya dari segi bentuk, intonasi, situasi, dan makna dapat diterima

No comments:

Post a Comment