Saturday, March 15, 2014

BAB IV SKRIPSI


BAB V
PENUTUP

5.1 SIMPULAN
Setelah novel Ashmora Paria Karya Herlinatiens dianalisis secara struktural, maka dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut. Penulis menganalisis Novel Ashmora Paria karena banyak moral yang dapat dipetik. Dan penulis tertarik pada Novel ini karena ceritanya berisikan tentang kisah seorang lesbian. Sehingga Penulis berharap agar pembaca tidak mencontoh cerita tersebut, karena lesbian hanya akan merugikan diri sendiri. Karena dapat mengucilkan nama baik kita dan keluarga.
Penulis mengkaji novel Ashmora Paria menggunakan analisis struktural yang bertujuan memaparkan secermat mungkin dan keterkaitan antarberbagai unsur karya sastra yang secara keseluruhan. Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, mendeskripsikan fungsi dan hubungan antara unsur intrinsik fiksi yang bersangkuatan. Mula-mula dideskripsikan, diidentifikasikan, misalnya bagaimana keadaan peristiwa, plot, tokoh, dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain, kemudian diuji cobakan bagaimana fungsi-fungsi masing-masing unsur dalam menunjang makna keseluruhan, dan bagaimana hubungan antar-unsur itu sehingga secara bersamaan membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang terpadu.
Tema dalam novel Ashmora Paria merupakan tema yang terkatakan. Setelah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir dibaca, maka dapat dikemukakan bahwa temanya adalah perjalanan seorang lesbian. Yang dimaksud seorang lesbian dalam hal ini ialah seorang perempuan yang menyukai perempuan pula. Alur dalam novel Ashmora Paria menggunakan alur maju, lurus atau progres. Yaitu , alur yang menceritakan secara runtut isi cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). Penggambaran para tokoh dalam Novel Ashmora Paria dilukiskan secara langsung oleh pengarangnya (Herlinatiens), yaitu menguraikan keadaan lahiriah maupun batiniah para tokoh. Adapun para tokoh dalam novel itu adalah sebagai berikut: Ashmora Paria, Ibu, Bapak, Simbah, Rie Shiva Ashvagosha, Mahadevi, dan Mahendra. Latar dalam novel Ashmora Paria karya Herlinatiens meliputi latar tempat  latar waktu, dan latar sosial. Sudut pandang atau point of view dalam novel Ashmora Paria adalah sudut pandang persona pertama (first person point of view), karena dalam novel ini menggunakan gaya “aku” (tokoh utama). Moral yang dapat dipetik dalam novel ini adalah bahwa kita dalam menjadi Ibu janganlah mengikuti kehendak saja tanpa memperdulikan perasaan anak, janganlah menjadi Ibu yang pilih kasih, dan kasar terhadap anak , sehingga batin anak atau psikologi anak akan terguncang dengan apa yang kita lakukan. Karena tanpa kasih sayang dan tanpa perhatian seorang Ibu, maka seorang anak akan salah dalam menjalin pergaulan dimasa remajanya. Ini dilakukannya karena kurangnya didikan dan perhatian dari seorang Ibu.



5.2 SARAN
Setelah analisis ini di kerjakan, para pembaca bisa memetik pelajaran dan moral yang terkandung dalam novel Ashmora Paria, yakni bahwa kita dalam menjadi Ibu janganlah mengikuti kehendak saja tanpa memperdulikan perasaan anak, janganlah menjadi Ibu yang pilih kasih, dan kasar terhadap anak , sehingga batin anak atau psikologi anak akan terguncang dengan apa yang kita lakukan. Karena tanpa kasih sayang dan tanpa perhatian seorang Ibu, maka seorang anak akan salah dalam menjalin pergaulan dimasa remajanya. Ini dilakukannya karena kurangnya didikan dan perhatian dari seorang Ibu. Apabila ada kesalahan dalam penulisan ini, penulis berharap kritik dan saranya untuk membangun penulis akan berusaha akan menjadikan pelajaran yang sangat berarti analisis yang selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta
Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta. Gramedia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1956. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace & World, Inc. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Melani Budiyanto. 1989. Teori Kesustraan. Jakarta: Gramedia.)






No comments:

Post a Comment