Saturday, March 1, 2014

SIMPULAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


B A B   III
PENUTUP

1.1         Simpulan
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta jiwa. Indonesia juga adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Menurut sebuah perhitungan manusia Muslim Indonesia adalah jumlah pemeluk agam Islam terbesar di dunia.
Islam mulai memasuki wilayah politik Indonesia sejak pertama kali negara indonesia mengadakan pemilihan umum (pemilu). Dengan cara membuat suatu wadah, yaitu mendirikan partai politik. Melalui wadah ini umat Islam memainkan perannya sebagai seorang politikus yang ingin menanamkan nilai-nilai Islam.
Namun, pesatnya pengaruh pemikiran yang berasal dari luar indonesia banyak sekali membawa perubahan terhadap pola pikir budaya umat islam di indonesia. Seperti munculnya aliran Jaringan Islam Liberal, Front Pembela Islam, Majlis Mujahidin Indonesia, dan lain sebagainya. Adanya berbagai aliran ini dilatarbekalangi oleh adanya kesadaran kritis.
Seiring dengan berkembangnya pemikiran Islam yang ada di Indonesia saat ini sehingga menyebabkan adanya bermunculan paham – paham baru tentang keislaman. Aliran ini bisa merusak akidah, memecah belah Agama, dan mengundang murka Allah di dunia dan akhirat, aliran-aliran ini merusak tatanan sosial, merusak hubungan keluarga, merusak persatuan umat, merusak cara berpikir masyarakat dan prilaku masyarakat. Misalnya, Syi’ah, Komunitas Penimbrung Qur’an Sunnah, NII, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), Inkar Sunnah, Ahmadiyah, Salamulloh, Isa Bugis, Baha’I, JIL (Jaringan Islam Liberal), Al Qiyadah Al Islamiyah, dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam catatan sejarah, Pondok Pesantren dikenal di Indonesia sejak zaman Walisongo. Pemerintah melalui Departemen Agama telah mengeluarkan kebijaksanaannya dalam pendidikan, yaitu dengan SK Menteri Agama tentang penyelenggaraan pendidikan agama. Maka berdirilah MI, MTs, Madrasah Aliyah dan IAIN dengan tujuan mencetak ulama yang dapat menjawab tantangan zaman dan memberi kesempatan kepada warga Indonesia yang mayoritas muslim mendalami ilmu agama. Tetapi, setelah berjalannya proses kebijakan tersebut, terbukti masih terdapat kelemahan-kelemahan, baik mutu pengajar, alumni (siswa) dan materinya, sehingga cita-cita mencetak ulama yang handal kandas di tengah jalan.
Namun demikian, kehandalan pondok pesantren selama berabad-abad, walau dengan segala kesederhanaannya masih menjadi harapan umat Islam sebagai benteng satu-satunya bagi umat Islam dan kelimiahannya. Karena dari sanalah lahir generasi-generasi yang melanjutkan da’wah Islam.

1.2         Saran
Diharapkan bagi umat muslim khususnya warga Indonesia cendikiawan muslim  agar mengkaji peradaban islam lebih mendalam untuk mempertahankan bukti sejarah peradaban islam di Indonesia di masa ke masa.
Serta mengembangkan peradaban islam yang ada di Indonesia tanpa meninggalkan ajaran-ajaran islam agar umat islam saat ini tidak terkesan ketinggalan jaman padahal islam membuka pintu lebar-lebar kepada para pemeluknya untuk mengembangkan pemikiran seluas-luasnya yang sesuai dengan nilai-nilai islam











DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, Yusran. 1995. Pengantar Studi Islam dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam. Grafindo: Jakarta.
Rizal P, Syamsu. 2002. Prospek Islam Liberal di Indonesia dalam Wajah Liberal Islam Di Indonesia. TUK: Jakarta
Sudirman. 1989. Pembaharuan Hukum Islam : Mempertimbangkan Harun Nasution, dalam Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam. LSAF: Jakarta
Tafsir, A. dkk., 2004. Cakrawala Penididikan Islam. Mimbar Pustaka: Bandung 

No comments:

Post a Comment