Judul
Asli:
التربية الاسلامية للطفل والمراهق
Penulis:
Syaikh
M. Jamaluddin Mahfuzh
Penerbit:
Dar
Al- I’tisham
Edisi Indonesia:
PSIKOLOG ANAK DAN REMAJA MUSLIM
Penerjemah :
Abdul Rosyad Shiddiq
Ahmad Vathir Zaman
Editor : H.
Abduh Zulfidar Akaha, Lc.
Pewajah
Isi : Taufiq
Sholehudin
Pewajah
samoul : DEA
Grafis
Cetakan :Pertama,
September 2001
Kedua, Desember 2003
Penerbit : PUSTAKA
AL-KAUTSAR
Jl. Cipinang Muara Raya 63 Jakarta Timur 13420
Telp. 021 -8507590, 8506702 Fax. 021 -85912403
Email : redaksi@kautsar.co.id
http : //www.kautsar.co.id
Pertanyaan
- Menurut para ulama kehidupan
manusia dibagi atas beberapa fase, sebutkan dan jelaskan!
- Tugas penting apakah menjadi seorang
pendidik?
- Sebutkan kendala-kendala
menjadi orangtua dan pendidik?
- Apakah pengertian ilmu
kesehatan jiwa untuk anak?
- Lingkungan apa saja yang
mendukung tercapainya kehidupan jasmani dan rohani?
- Faktor apa sajakah untuk
menciptakan adaptasi?
- Apa sajakah yang mendasari
adaptasi?
- Sebutkan ciri-ciri seseorang yang sulit
beradaptasi?
- Dengan cara yang
bagaimana kita menghadapi anak
dalam masa urgensi?
- Sebutkan hal buruk seoarang
anak yang mendapat kasih sayang berlebihan?
- Dampak buruk apakah yang di
perlakukan orang tua yang bersifat keras terhadap anak?
- Penyimpangan apa saja yang
buruk pada anak?
- Proses pelaksanaan pendidikan
dibagi menjadi berapa? Sebutkan!
- Inti apa saja yang membentuk
kepribadian muslim?
- Berdasarkan unsur moral apakah
pendidikan islam dalam rumah tangga?
- Bagaimanakah orang tua
menjalin persahabatan dengan anak?
- Mengapa sekolah sebagai tempat
pendidikan?
- Sebutkan masalah yang sering
di hadapi pelajar?
- Pendidikan mempunyai tujuan,
sebutkan!
- Apa yang dimaksud pendidikan
agama dan moral?
- Prinsip apa sajakah yang
menjadi landasan pendidikan moral islam?
- Apa sajakah asas pembinaan
kedisiplinan dalam islam?
- Bagaimanakah sikap orangtua
untuk memperhatikan pendidikan anaknya?
- Bagaimanakah ciri-ciri orang
yang beristiqomah?
Jawaban
1. Berikut
ini fase kehidupan manusia
a. Fase
persiapan yaitu dari lahir sampai usia dua tahun,
b. Fase
permulaan anak-anak yaitu dari usia dua tahun sampai enam tahun,
c. Fase
paripurna anak-anak yaitu usia enam tahun sampai dua belas tahun,
d. Fase
permulaan remaja yakni usia dua belas tahun sampai lima belas tahun,
e. Fase
pertengahan remaja yaitu usia lima belas tahun sampai delapan belas tahun,
f. Fase
paripurna remaja yaitu dari usia delapan belas tahun sampai usia dua puluh
tahun,
g. Fase kematangan dan pemuda yaitu dari usia dua
puluh tahun sampai tiga puluh tahun,
h. Fase
kejantanan yaitu dari usia tiga puluh sampai enam puluh tahun,
i.
Fase lanjut usia
yakni dari usia enam puluh tahun dan seterusnya
2. Tugas
penting menjadi seorang pendidik ialah memindahkan konsep akhlak pada perilaku
kehidupan nyata.
3. Kendala-kendala
untuk menjadi orangtua dan pendidik adalah berupa ciri khas karakteristik yang
cenderung keras kepala dan suka menentang orangtua dan guru, kegigiha
musuh-musuh agama untuk menjadikan anggotanya agar anak-anak kita menjauhi
agama, nilai-nilai moral, dan tradisi, kemajuan pesat sarana teknologi yang
semakin canggih.
4. Ilmu
kesehatan jiwa untuk anak adalah suatu pengertian yang mengarah kepada
karakteristik perkembangan dari segi fisik, akal, perasaan dan sosial dari fase
anak-anak sampai fase akil baligh.
5. Lingkungan
yang mendukung tercapainya jasmani dan rohani ada tiga yaitu lingkungan alam,
lingkungan budaya dan sosial serta lingkungan diri pribadi.
6. Faktor-faktor
menciptakan adaptasi: a) memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, b) menyalurkan
bakat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, c) seseorang harus tahu siapa
dirinya, d) seseorang perlu menerima keadaan dirinya, dan e) fleksibel.
7. Dasar
adaptasi: Seseorang sanggup mengarahkan hodupnya dengan pengarahan yang sukses,
sehingga semua kebutuhan dapat terpenuhi, seseorang harus memenuhi kebutuhannya
dengan cara tidak menghalangi bkebutuhan orang lain
8. Ciri-ciri
orang yang sulit beradaptasi:
a) Ia
akan merasakan hidup hampa,
b) Seseorang
yang belum matang dari segi emosinya,
c) Seseorang
yang merasa trauma di masa kecilnya,
d) Seseoarang
yang suka melampiaskan emosinya terhadap orang lain,
e) Seseorang
yang lari dari suatu masalah dan menyelesaikan permasalahan secara ngawur,
f) Seseorang
yang sulit berinteraksi dengan orang lain,
g) Seseorang
yang hasil pekerjaannya tidak bagus,
h) Seseoarang
yang mudah mengeluh dengan pekerjaan ringan,
i)
Seseoarang yang
emosinya kacau.
9. Selaku
orang tua sekaligus pendidik kita harus memahami cara yang terbaik buat
mengadakan interaksi dengan anak, supaya kita dapat memberikan jaminan suatu
perkembangan sehat dan dinamis untuk memenuhi kebutuhannya baik bersifat fisik,
psikis maupun sosial.
10. Dampak
buruk terhadap anak yang berlebihan kasih sayang diantaranya:
a) Ketika
mereka beranjak dewasa emosinya belum matang, mereka akan ber prilaku masih
anak-anak,
b) Seorang
anak yang belum mampu berjauhan dengan ibunya, atau belum bisa mbenghibur
dirinya sendiri maka anak itu butuh disapih jiwanya,
c) Anak
seperti ini tidak merasakan tanggung jawab apalagi memikulnya,
d) Anak
seperti ini tidak terbiasa mengalami kegagalan, dan ia tidak akan mengeri arti
sebuah kegagalan.
11. Dampaknya yaitu: Sianak menjadi penurut, minder dan
menjadi rendah diri, Sianak selalu mengandalkan orang lain terlebih orang
tuanya,Sianak tidak bisa menikmati waktu luang dalam kehidupannya, karena kepikiran
soal pekerjaan.
12. Penyimpangan
yang buruk bagi anak yaitu: penyimpang-penyimpangan yang berkaitan dengan
perbuatan diluar kontrol, penyimpangan yang berkaitan dengan masalah makanan,
dan penyimpangan yang berkaitan dengan prilaku, cemburu, susah tidur.
13. Proses
pendidikan dibagi menjadi dua diantaranya: 1) peranan keluarga bagi pertumbuhan
anak, 2) peranan sekolah bagi pengajaran dalam pertumbuhan anak.
14. Inti
dari kepribadian muslim adalah: menyerahkan diri kepada Allah, kebebasan dan
kemulyaan manusia, dan membebaskan pribadi muslim dari faktor-faktor ketakutan.
15. Berdasarkan
unsur menanamkan akidah yang sehat, latihan beribadah, mengajarkan anak suatu
yang haram dan yang halal, belajar, hukuman, persahabatan orangtua terhadap
anak dan membiasakan anak meminta izin.
16. Melalui
pendekatan, diajak berbicara dengan lemah lembut, memperlakukan dengan kasih
sayang, buat hatinya selalu senang, dijak bersenda gurau dan bermain, dan hati
serta fikirannya diisi dengan harapan dan keceriyaan.
17. Karena
sekolah sebagai tempat yang sangat berpengaruh dalam pengembangan kepribadian
dan membentuk sistem yang bersifat moral maupun sosial.
18. Masalah
kesehatan jasmani, ekonomi, waktu luang, adaptasi sosial, yang menyangkut
emosi, agama, keluarga, pendidikan dan pekerjaan, serta kegiatan sekolah.
19. Mempunyai tujuan pendidikan rohani,
pendidikan jasmani, pendidikan agama, dan pendidikan moral.
20. Pendidikan
agama dan moral adalah pendidikan yang mengarah pada sutu ajaran yang mengarah
pada nilai-nilai spiritual dan aturan.
21. Landasan
prinsip dasar pendidikan moral islam meliputi: pembinaan jiwa agamis, tunduk
kapada agama, dorongan dan kecaman, gabungan antara pendidikan akal dengan
agama, peranan masjid, teladan yang baik, mengikuti langkah orang salaf yang
saleh.
22. Cara
mendidik remaja agar mau berintropeksi diri harus berdasarkan kesadaran, bukan
karena tekanan atau dengan unsur paksaan.
23. Asas
pembinaan dalam islam ialah: kebebasan dan kemuliaan insani, membangun semangat
religius seorang muslim, latihan berdisiplin, menganggap pendidikan militer
sebagai beban tugas dalam mempersiapkan kekuatan, mengenal falsafah dan pengertiaannya.
24. Dengan
membiasakan anak untuk makan sedikit saja, melarang anak tidur siang, melarang
anak untuk mendapat sesutu dari orang dengan cara tidak baik, memberikan kebebasan
berolahraga, menceritakan kehebatan orang-oarang terdahulu, jangan memukul dan
mengancam, pengawasan lebih diperketat ketika anak beranjak dewasa.
25. Ciri
orang yang istiqamah adalah oarang yang tidak terpengaruh dengan pahitnya
musibah, apabila ada orang berbuat jahai ia tidak merasa gusar, nafsunya yang
mengajak berbuat jahat tidak menghalanginya untuk menaati perintah Tuhannya,
kesenanagan duniawi tidak mengganggunya untuk tekun beribadah kepada Allah.
RESUME
Psikologi
Anak dan Remaja Muslim
Pentingnya pendidikan
pada masa anak-anak dan remaja digambarakan sebagai dasar pembentukan
kepribadian seseorang. Saat yang tepat untuk pendidikan yakni ketika seseorang
memasuki fase usia muda atau setelah memasuki umur dua puluh, namun
pendidikannya pada fase anak- anak dan remaja belum sempurna, ini menunjukkan
bahwa ia mengalami keterlambatan. Pada saat seperti itu yang dituntut ialah
pengobatan atau penanggulangan, bukannya pendidikan. Apabila ada penyakit pada
remaja, ketahuilah bahwa ada salah satu fase yang terlewati tanpa pendidikan,
hal itu menuntut munculnya rasa ego. Ciri penting rasa ego ialah menyukai
kebebasan sebelum terpenuhi unsur-unsur kebebasan secara sempurna.
Pengaruh
pertama yang diterima seoarang anak dalam hidupnya ialah pengaruh sosok-sosok
yang ada di sekelilingnya antara sekolah, rumah serta masyarakat.
Kendala-kendala untuk menjadi orangtua dan pendidik adalah berupa ciri khas
karakteristik yang cenderung keras kepala dan suka menentang orangtua dan guru,
kegigihan musuh-musuh agama untuk menjadikan anggotanya agar anak-anak kita
menjauhi agama, nilai-nilai moral, tradisi, dan kemajuan pesat sarana teknologi
yang semakin canggih.
Pengertian
ilmu kesehatan jiwa dikenal sebagai ilmu
mengadaptasikan jiwa atau target persentuhan dan penyatuan pribadi, penerimaan
seseoarang terhadap dirinya yang bermuara pada perasaan bahagia dan kesenangan
jiwa. Makna adaptasi dalam psikolog disebut sebagai proses dinamika yang
berkesinambungan yang dituju seseorang untuk mengubah tingkah lakunya, supaya
timbul hubungan antara dirinya dengan lingkungannya. Medan adaptasi ada dua
yaitu bersifat kepribadian dan bersifat kemasyarakatan atau sosial. Faktor-faktor
menciptakan adaptasi: a) memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, b) menyalurkan
bakat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, c) seseorang harus tahu siapa
dirinya, d) seseorang perlu menerima keadaan dirinya, dan e) fleksibel.
Kesehatan
jiwa anak sesungguhnya pada lingkungan yang mengelilinginya dianggap sebagai
faktor yang penting bagi pembentukan kepribadian dan pandangannya terhadap
kehidupan. Urgensi tahun pertama dalam kehidupan anak di perkuat dengan
penelitian dan kajian pengamatan terhadap anak, kajian klinik dan analisa jiwa
orangtua, dan kajian antropologi.
Pola-pola
pendidikan yang salah dan pengaruh bagi adaptasi anak yaitu kurangnya kasih
sayang ibu, perasaan anak bahwa ia tidak disukai, kasih sayang orangtua yang
berlebihan, memberikan perlindungan yang berlebihan, kekerasan dan kekejaman
orangtua, dan ambisi orangtua terhadap anak.
Dari
aspek eksternal penyimpangan-panyimpangan fenomena adaptasi yang buruk pada anak adalah penyimpangan yang
berkaitan dengan perbuatan di luar kontrol, penyimpangan yang berkaitan dengan
masalah makanan, penyimpangan yang berkaitan dengan prilaku, cemburu, marah dan
takut, susah tidur.
Kesehatan jiwa bagi remaja dalam
pandangan ilmu jiwa modern, remaja adalah fase perkembangan alami. Persoalan
paling signifikan yang dihadapi remaja dalam hidupnya ialah hubungan remaja
dengan orang dewasa, trauma sang ayah, dan perjuangan secara bertahap untuk
bisa membebaskan diri dari mereka agar sampai pada level dewasa. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi remaja adalah rumah tangga yang retak, urutan dan
posisi remaja dalam keluarga, dan perbedaan kelamin.
Pembentukan keluarga dalam islam adalah
langkah pertama pembentukan manusia, karna keluarga adalah batu bata pertama
bagi pembinaan masyarakat melalui pendidikan moral. Sesungguhnya pendidikan
moral inilah yang menjamin terwujudnya keluarga islam yang kuat, yang penuh
rasa cinta dan bahagia. Terbentuknya keluarga muslim dapat dicapai dengan cara
semangat keagamaan, perhatian islam dalam keluarga, memilih calon pasangan
hidup, hak dan kewajiban suami istri, mencintai anak, hak-hak oarngtua terhadap
anak, hak-hak terhadap saudara, dan mengatur warisan.
Proses pelaksanaan pendidikan dibagi
menjadi dua: pertama, peranan keluarga bagi pertumbuhan anak. Kedua,
peranan sekolah bagi pengajaran dan pertumbuhan anak. Inti dari
kepribadian seoarang muslim adalah menyerahkan diri kepada Allah, kebebasan dan
kemulyaan manusia, serta membebaskan pribadi muslim dari faktor-faktor
ketakutan.
Manhaj islam dalam pembentukan pribadi
muslim, menjadikannya pribadi yang matang dan sanggup menikmati semua gejala
dan sendi-sendi kesehatan jiwa meliputi: Iman dan kemantapan hati, memelihara
hubungan bersama Allah, fleksibel dalam menghadapi masalah, sabar dengan ujian
dan bersyukur dalam kebahagiaan, hati yang senantiasa terjaga, menjaga hubungan
baik dengan sesama muslim, dan selalu optimis. Islam mengajarkan kita selalu
menjaga kesehatan badan dengan cara kebersihan dan kesucian, menjaga diri dari
penyakit, karantina, serta larangan mengkonsumsi narkoba.
Pendidikan moral islam dalam rumah
tangga, berdasarkan beberapa unsur diantaranya: Menanamkan akidah yang sehat,
latihan beribadah, mengajarkan kepada anak sesuatu yang halal dan yang haram,
belajar, hukuman, persahabatan orangtua terhadap anak, serta membiasakan anak
untuk meminta izin.
Ketika seorang anak beralih dari fase
lingkungan keluarga ke fase lingkungan pendidikan maka pengaruh-pengaruh
pengajaran, pencerdasan, panutan yang baik, sosial, dan pola kehidupan
mendominasi kepribadian anak dengan fenomina perkembangan jasmani dan akal.
Pengertian pendidikan secaara umum yaitu
pendidikan yang mencakup semua perkembangan bagi kemampuan dan kesiapan
seseorang dengan arahan yang benar. Sedangkan yang dimaksut dengan mengajarkan
ialah memindahkan pengetahuan dari seorang guru terhadap murid.
Peranan sekolah sangatlah penting karena
sekolah merupakan media pertengahan antara media masyarakat keluarga yang
relatif sempit dengan media masyarakat kehidupan yang luas. Peneliti ilmiah
tentang masalah yang sering dihadapi siswa adalah masalah kesehatan jasmani,
ekonomi, waktu luang, adaptasi sosial, yang menyangkut emosi, agama, yang
berkaitan dengan keluarga, pendidikan dan pekerjaan, serta tugas sekolah.
Beberapa yang menjadi landasan dasar
manhaj pendidikan moral islam, yang seharusnya menjadi perhatian semua komponen
pendidikan, baik keluarga, sekolah, atau masyarakat yaitu: pembinaan jiwa
agamis, tunduk kepada agama, dorongan dan kecaman, perpaduan antara pendidikan
akal dengan pendidikan pendidikan agama, peranan masjid, teladan yang baik,
memilih teman yang baik, mengikuti langkah orang-orang salaf yang saleh.
Salah satu pola pendidikan yang bagus
untuk mendidik hati ialah membiasakan seoarang remaja untuk intropeksi diri.
Cara mendidik remaja agar mau intropeksi diri harus berdasarkan pada kesadaran,
bukan karena tekanan atau unsur paksaan.
Mendidik remaja untuk mau intropeksi diri
membuahkan beberapa hasil positif diantaranya membuat hati remaja menjadi
bersih, tertanam sifat keberanian yang tinggi, hasrat yang tidak mau berbuat
kesalahan, mau menerima nasehat dengan lapang dada, mau menerima hukuman sesuai
kesalahannya.
Asas pendidikan dalam islam ialah
mengikat ketaatan dan kedisiplinan dengan ajaran agama dan menganggap keduanya
sebagai tanda-tanda iman. Asas pembinaan kedisiplinan dalam islam ialah
kebebasan dan kemulyaan insani, membangun semangat religius, latihan nyata
untuk berdisiplin, menganggap pendidikan militer sebagai beban tugas
mempersiapkan kekuatan, mengenal falsafah dan pengertiaanya.
Sebagai orang tua kita memberikan
nasehat-nasehat yang baik bagi pendidikan moral anak dengan mempersiapkan
menjadi seorang tokoh, istiqamah, hak anak terhadap orangtua, hak orangtua atas
anak, membiasakan berpuasa, puasa menjaga shalat dan kekhusyu’annya.
Apabila seorang anak sudah mandiri, kita
sebagai orangtua harus memperhatikan pendidikannya dengan membiasakan anaknya
untuk makan sedikit saja, melarang anak untuk tidur siang, melarang anak
mendapat pemberian orang lain dengan cara tidak baiak, membiasakan untuk
berolahraga, menceritakan kehebatan orang lain, jangan memukul dan mengancam, karena
meninggalkan pengaruh yang tidak baik bagi jiwa anak, dan memperketat pengawasan
ketika anak beranjak dewasa.
Pengertian istiqamah secara etimologi
yang berarti lurus. Sedangkan menurut tradisi, istiqamah itu sifatnya relatif.
Karena setiap orang itu memiliki rasa dan cara pandangan tersendiri. Istiqamah
secara umum adalah bertaubat tanpa mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan,
ikhlas dengan sepenuhnya, dan menyerahkan diri sepenuhnya tanpa memikirkan
segalanya.
Ciri-ciri orang yang istiqamah yaitu:
orang yang tidak terpengaruh oleh pahitnya musibah, tetap tegar menghadapi
bencana, apabila ada orang yang berbuat jahat tidak merasa gusar, nafsu untuk
mengajak berbuat jahat tidak menghalanginya untuk menaati perintah Tuhannya,
kesenangan duniwi tidak menghalanginya untuk beribadah kepada Allah.
Pengaruh istiqamah bagi pendidikan yaitu
setiap yang dilakukan pasti menghasilkan kebaikan. Tingkatan istiqamah ada tiga
diantaranya:
Pertama taqwim adalah mendidik
jiwa dengan cara memperbaiki seluruh anggota badan supaya bisa melakukan amal
ibadah karena takut pada siksa Allah.
Kedua iqamah adalah membersihkan
jiwa dan hati dari akhlak yang buruk dan tidak terpuji.
Ketiga istiqamah adalah
mendekatkan rahasia-rahasia Ilahi dan kesucian ke hati, dengan cara semua amal
yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pertimbangan syareat.
Demikian resuman dari Psikologi Anak dan
Remaja Muslim, semoga kita dapat mengambil hikmahnya untuk mengarahkan
anak-anak kita kejalan yang lurus dengan cara kita sebagai muslim, Amin.
No comments:
Post a Comment