2.1
TEORI SEMIOTIK
Semiotik sastra adalah usaha untuk
menganalisis sebuah sistem tanda-tanda
dan karena itu menentukan
konvensi - konvensi apa yang menginginkan
karya sastra mempunyai arti (Preminger, 1974 ; 981) Maka dalam
menganalisis sejak terutama dicari tanda-tanda yang lain yang merupakan
konvensi tambahan dalam puisi. Menurut
Nort semiotika, yaitu; semantik, logika, setorika, dan hermeneutika. Semiotika berasal dari
kata seme, bahasa
yunani, yang
berarti penafsiran tanda. Literatur
lain menjelaskan bahwa semiotika berasal dari kata semion, yang berarti tanda.
Menurut Van Zoest abad
ke-18,sekaligus mulai menggunakan istilah,semiotika, yaitu oleh J.H.Lambert.Saussure
adalah ahli bahasa, sedangkan peirce adalah ahli filsafat dan logika,tetapi di
samping itu juga menekuni bidang ilmu
kealaman,psikoli,astronomi dan agama ng Saussure menggunakan istilah semiologi
(sebagai mazhab Eropah Kontinental).
Dalam perkembanagan berikut
,istilah semiotikalah yang lebih populer,sekaligus menempatkan teori
bahasa,yaitu linguistic sebagai bagian integral teori-teori komunikasi dan
keseluruhanhubungan sosial.dalam hubungan inilah Saussure tidak dianggap
sebagai semata-mata ahli dalam bidangilmu bahasa,melainkanjuga sebagai ahli
semiotika kebudayaandan antroposemiotik.
Penanda dan pertanda memperoleh
arti dalam pertentangannya dengan penanda
dan petanda yang lain.Konsep lain adalah perbedaan antara ekspresi
kebahasaan (parole, specch, ulterance) parole bersifat konkret yang kemudian
membentuk system bahasa yang kongkret, yang kemudian membentuk system bahasa
yang abstak yaitu langue. langue diumpamakan sebagai bahasa nasional atau
sebagai kamuus yang dimiliki oleh semua anggota masyarakat, dimana setiap orang
dapat mencari perbendaharaan kata-kata
untuk melakukan suatu komunikasi. Apabila
konsep-konsep Saussure berisi ganda, sebagai diadik, maka konsep-konsep
preice berisi tiga, sebagai triadik. Dilihat dari faktor yang
menentukan adanya tanda,maka tanda dibedakan sebagai berikut:
1. Representamen, ground, tanda itu sendiri, sebagai perwujudan
gejala umum:
a)
qualisigns, terbentuk oleh
kualitas:warna hijau,
b)
sinsigns, tokens, terbentuk melalui realitas fisik; rambu lalu lintas,
c)
legisigns, types, berupa hokum: suara wasit dalam pelanggaranan
2. Object
(designatum,denotatum,referent),yaitu apa yang diacu:
a)
Ikon, hubungan tanda dan
objek karena serupa, misalnya foto,
b)
Indeks, hubungan tanda dan
objek karena sebab akibat, seperti
: asap
dan api,
c)
Simbol, hubungan tanda dan
objek karena kesepakatan, seperti
bendera.
3. Interpretant, tanda-tanda baru yang
terjadi dalam batin penerima:
a)
Rheme, tanda sebagai
kemungkinan: konsep,
b)
Dicisigns, dicent signs, tanda sebagai fakta: pernyataan deskriptif,
c)
Argument, tanda tampak sebagai
nalan proposisi.
Ciri-ciri khas ikonisitas,yaitu
persamaan dari kemiripan ternyata memberikan rasa aman.ciri-ciri yang dengan
sendirinya menimbulkan daya tarik.Kemajuan teknologi informasi memanfaatkan
ikon dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas sisitem informasi
tersebut.:Aspek parole dalam busana misalnya: ukuran
baju,kebersihan,keusangan,dan kebiasaan pribadi lainnya.Aspek
langue,misalnya:oposisi dan penggunaan unsure-unsur yang berbeda,sebagai
menimbulkan perbedaan makna.aspek parole dalam makna,misalnya resep dapur keluarga, termasuk selera pribadi
lainnya. Aspek
langue misalnya larangan makanan tertentu, susunan menu pada umumnya, dan sebagaimana.
Semiotika dapat dibedakan paling sedikit
menjadi tiga aliran sebagai berikut :
1.
Aliran
semiotika komunikasi,dengan intensitas kualitas tanda dalam kaitannya dengan
pengirim dan penerima,tanda yang disertai signal,seperti rambu-rambu lalu
lintas,dipelapori oleh Buyssens,Prieto,dan Mounin.
2.
Aliran
semiotika konotatif,atas dasar cirri-ciri denotasi kemudian diperoleh makna
konotasinya,arti pada bahasa sebagai system model kedua,tanda-tanda tanpa
maksud langsung ,sebagai symton,disamping sastra juga diterapkan dalam berbagai
bidang
3.
Aliran
semiotika ekspensif,diperluas dengan bidang psikologi(Freud) dan sosiologi
(Marxis),termasuk filsafat ,dipelapori oleh Julia Kristeva.
Semiotika
dalam pengertian pertama terbatas sebagai semiotika structural,sama dengan
strukturalisme semiotic.Ada banyak cara yang ditawarkan dalam rangka
menganalisis karya sastra secara semiotic,cara yang paling umum adalah :
a) Analisis intrinsik (analisis
mikrostruktur),
Analisis ekstrinsik (
analisis makrostruktu
mohon ditampilkan sumber data agar menjadi data yang valid. terima kasih
ReplyDelete